Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Hendra Setiawan menyampaikan pesan penting untuk skuad Merah Putih demi bawa pulang Piala Sudirman 2023 ke Tanah Air.
Hendra dan tandemnya, Mohammad Ahsan, tidak ikut dalam tim Indonesia yang akan bertolak ke Suzhou, China, pada Sudirman Cup 2023 mendatang.
Namun bukan berarti Hendra lepas tangan.
Baca Juga: Update Ranking BWF - Gregoria Tembus 10 Besar, Akhirnya Tunggal Putri Indonesia Bangkit Kembali
Sebagai pemain yang paling veteran saat ini, peraih medali emas Olimpiade Beijing 2008 itu sudah kenyang asam garam dalam kompetisi beregu, termasuk di Sudirman Cup.
Hendra masih ingat betul pengalaman berharganya tatkala memperkuat Merah Putih di ajang beregu campuran paling bergengsi di dunia itu.
Pengalaman itulah yang kini dibagikan Hendra. Dia berharap pemain-pemain Indonesia yang akan berlaga bisa turut merasakannya.
Hendra mengingatkan bahwa ajang beregu bisa menyajikan laga-laga kejutan.
Sebab tekanan dan suasana saat kompetisi beregu, apalagi beregu campuran di mana pemain putra dan putri menjadi satu tim, sangatlah berbeda.
"Saya rasa bermain di Sudirman Cup itu sangat berbeda ya, berbeda dari turnamen-turnamen lain," ucap Hendra dikutip BolaSport.com dalam Badminton Weekly Episode 15.
"Pressure (tekanannya) lebih tinggi. Tetapi saya sangat menikmati itu."
"Kemudian para fan dan penggemarnya itu selalu ramai jadi itu bagus buat memotivasi pemain-pemain."
"Jadi semua pemain itu bisa tampil lebih semangat dan lebih percaya diri," tandasnya.
Hendra menekankan salah satu faktor terpenting dalam menyiapkan diri menuju ajang beregu bukan sekadar skill, tetapi kesiapan di semua aspek.
Termasuk kebugaran fisik dan pola pikir untuk mental bertanding.
Baca Juga: Update Ranking BWF - Rehan/Lisa Masuk Top 10, 3 Ganda Campuran Indonesia Sesaki 15 Besar
"Persiapan untuk Sudirman Cup membutuhkan persiapan yang lebih fokus lagi," kata Juara Dunia empat kali itu.
"Karena semua tim pasti ingin menang dan juga semua tim, menurut saya sekarang kekuatannya sudah merata."
"Semua tim bisa menang di Sudirman Cup. Jadi ya mau tidak mau kita harus persiapan maksimal, kompak dan saling support satu sama lain," imbuhnya.
Sementara untuk para pemain yang baru debut pertama mengikuti Sudirman Cup, Hendra mengingatkan bahwa ketegangan itu pasti akan dirasakan.
Hendra merasakannya sendiri saat dipanggil Indonesia untuk pertama kalinya di Sudirman Cup 2007 yang dihelat di Glasgow, Skotlandia.
Hasilnya, Tim Merah Putih masuk ke final sebelum kalah 0-3 dari China. Pencapaian ini belum bisa diulangi lagi sampai edisi terakhir Sudirman Cup pada 2021 silam.
"Saya sempat tegang karena pressure-nya juga tinggi banget," kenang Hendra.
"Pas pertama kali ikut itu pun saya benar-benar merasakan tekanan lebih tegang, tetapi ke depannya saya bisa lebih enjoy."
"Cuma saya merasa waktu itu semua pemain sudah tampil maksimal, sehingga apapun hasilnya semua pemain juga puas."
"Yang penting semua pemain telah memberikan upaya terbaik," pungkasnya.
Piala Sudirman menjadi penghormatan bagi tokoh bulu tangkis legendaris Tanah Air sekaligus pendiri PBSI, Dick Sudirman.
Dihelat pertama kali pada 1989, Indonesia baru menjadi juara satu kali pada edisi pertama di Jakarta.
Artinya sudah 34 tahun lamanya Piala Sudirman belum pulang ke pangkuan Ibu Pertiwi.
Sementara negara lain yang bisa menjuarai Piala Sudirman sejauh ini ialah China dengan 12 gelar disusul Korea Selatan dengan 4 gelar.