Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Pembalap Monster Energy Yamaha, Fabio Quartararo, turut mengungkap kesan pertamanya usai mencoba sistem komunikasi radio pada tes Jerez. Ternyata tak semudah seperti di F1.
Salah satu hal yang diujicoba oleh para pembalap termasuk Quartararo pada tes Jerez, 1 Mei 2023 lalu ialah penerapan sistem komunikasi radio.
Semula, sistem komunikasi ini dimaksudkan untuk mempermudah komunikasi antara pembalap dengan tim di paddock sebagaimana yang terihat pada ajang Formula1.
Kesan pertama Quartararo cukup positif setelah menjajal sistem radio itu.
Hanya saja, ternyata penerapannya tidak semudah yang terlihat.
"Itu bagus jika mereka bisa menggunakannya dengan cara yang baik dan aman," kata Quartararo.
"Tapi saya pikir kita tidak perlu terlalu sering menggunakannya. Itu harus digunakan dalam keadaan darurat saja," katanya.
Permintaan pembalap 23 tahun asal Prancis itu dilatarbelakangi alasan yang cukup masuk akal.
Pasalnya, di atas motor MotoGP yang kecepatannya bisa mencapai 350 km/jam lebih, di tengah lintasan apalagi saat sedang balapan, sangat sulit mendengar suara karena kebisingan motor itu sendiri.
Baca Juga: Masih Ada PR untuk Yamaha, Fabio Quartararo Sulit Menang Balapan?
"Tentu saja itu sulit," kata El Diablo.
"Ketika Anda berkendara, anda harus mendengar sesuatu juga," imbuhnya.
Namun, Quartararo tak memungkiri bahwa sistem komunikasi radio ini akan sagat berguna jika diterapkan pada keadaan darurat.
Misalnya pemberitahuan tentang red flag atau ada motor di tengah lintasan akibat kecelakaan.
"Tentu saja untuk keselamatan, kita bisa menggunakannya. Terutama jika ada red flag atau motor di tengah lintasan," tandasnya.
Di sisi lain, ada pendapat lain bahwa sistem komunikasi itu mungkin ada baiknya diberitahukan pada dasbor motor.
Hal itu dinilai lebih mudah karena bisa dilihat langsung oleh pembalap.
Namun, Quartararo tidak terlalu setuju malahan jika di dasbor.
"Dasbor, bahkan kami sudah tidak sering melihatnya," kata juara dunia 2021 itu.
Baca Juga: Sadar Butuh Waktu, Manajer Repsol Honda Pede dengan Sasis Baru
"Bahkan saat mengganti persneling, saya bahkan tidak melihat indikator lampu."
"Rasanya sudah paham di mana harus mengubah, karena pada akhirnya memang sulit untuk membaca apa yang ada di dasbor, apalagi jika balapan di trek sempit," ucap Quartararo.
Lebih lanjut, Quartararo lebih mempertimbangkan kenyamanan penggunaan sistem radio yang terpasang di telinga.
Meski bentuknya kecil, tetapi harus diatur di dalam telinga dan helm agar tidak mudah goyah.
"Itu sangat kecil, rasanya bahkan seperti tidak ada di telinga. Anda bisa mendengar banyak hal dari benda sekecil itu," ucapnya.
"Mungkin akan sedikit tidak nyaman. Karena harus memasang lubang suara kemudian diikatkan ke kepala agar stabil. Tapi itu hal yang bagus," ujar Quartararo.