Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Tiga atlet Indonesia berhasil menorehkan medali di ajang Piala Dunia Panjat Tebing 2023 (IFSC World Cup).
Momen membanggakan pada Piala Dunia Panjat Tebing 2023 (IFSC World Cup) tersebut terjadi di Lot 6 Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Minggu (8/5/2023) malam.
Diikuti oleh total 120 atlet dari manca negara, Piala Dunia Panjat Tebing 2023 (IFSC World Cup) melahirkan sosok juara dari Indonesia.
Baca Juga: Indra Sjafri Berharap Timnas U-22 Indonesia Mampu Jaga Tren Clean Sheet kala Bertemu Lawan Tangguh
Prestasi tertinggi itu diukir oleh Raharjati Nursamsa yang mampu merebut medali emas di Piala Dunia Panjat Tebing 2023 (IFSC World Cup).
Raharjati berhasil menggondol medali emas setelah mengalahkan wakil China, Wang Xinshang, pada final speed putra dengan lintasan setinggi 15 meter.
Saat pertandingan pamungkas, Raharjati Nursamsa mengukir waktu 5,11 detik.
Sementara itu, Wang Xinshang sedikit tertinggal karena membutuhkan durasi 5,14 detik untuk menggapai titik finish.
Alhasil, Raharjati berhak atas medali emas seusai meraih catatan paling cepat di laga puncak.
Mengharumkan nama Indonesia di ajang Piala Dunia Panjat Tebing 2023 (IFSC World Cup) tak hanya dilakukan oleh Raharjati Nursamsa.
Atlet Tanah Air lainnya yang mampu menorehkan prestasi serupa di antaranya adalah Desak Made Rita Kusuma Dewi dan Kiromal Katibin.
Desak yang turun pada sektor speed putri mampu mendapatkan medali perak pada Piala Dunia Panjat Tebing 2023 (ISFC World Cup).
Medali perak didapatkan atlet berusia 22 tahun tersebut seusai kalah di partai final saat melawan wakil Polandia yakni Aleksandra Miroslaw.
Kala itu Miroslaw mencatatkan waktu 6,43 detik sedangkan Desak Made Rita Kusuma Dewi hanya terpaut tipis dengan torehan 6,52 detik.
Baca Juga: Jelang Final Voli Sea Games 2023 - Media Kamboja pun Ngeri dengan Kekuatan Indonesia
Sementara itu, Kiromal Katibin menyumbangkan medali perunggu di Piala Dunia Panjat Tebing 2023 (ISFC World Cup).
Katibin merebut medali perunggu setelah menumbangkan Wu Peng asal China.
Dalam perebutan medali perunggu, Kiromal Katibin memiliki statistik 6,43 detik.
Sedangkan Wu Peng saat itu terjatuh di ujung garis finish dan gagal mencatatkan waktu.
Sehingga, Katibin otomatis mampu meraih medali perunggu.