Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Atlet putra Indonesia dari cabang olahraga (cabor) atletik, Hendro Yap, bercerita mengenai kejadian kurang mengenakkan pada proses penyerahan medali SEA Games 2023 Kamboja yang sempat viral di media sosial.
Dari video yang tersebar, kondisi penerangan di kawasan situs Cagar Budaya Angkor Wet, Siem Reap, Kamboja, Sabtu (5/5/2023) yang merupakan tempat pertandingan digelar, terbilang cukup gelap.
Maka dari itu, panitia setempat berinisiatif menyalakan mobil untuk menerangi lokasi dengan memanfaatkan lampu kendaraan roda empat itu.
Berdasarkan pengamatan dari Hendro Yap, sejatinya terdapat alat genset yang bisa digunakan sebagai sumber energi dan bisa membuat lokasi menjadi terang.
Hendro Yap pun hanya bisa menggelengkan kepala melihat kejadian konyol tersebut.
"Sebenarnya kemarin, saya juga agak heran karena melihat genset sudah dinyalakan," ucap Hendro Yap saat ditemui seusai penyambutan di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Rabu (10/5/2023) malam.
"Lalu di situ ada lampu taman, tetapi saat negara-negara lain pindah (ke lokasi yang lebih terang), panitia tetap tidak mau pindah, tetap ingin di situ (tempat yang gelap)."
Baca Juga: Banyak Peserta Kesulitan di Indonesia Offroad Expedition (IOX) 2023 PALA
"Tiba-tiba lampu mobil itu menyala," sambung Hendro Yap.
Selain masalah penerangan, dia dibuat heran ketika prosesi pengibaran bendera yang tidak semestinya.
"Waktu mau foto, itu reporternya pakai lampu senter, kejadian itu juga membuat kami kaget," tutur Hendro Yap.
"Lalu mengibarkan benderanya tidak pakai pengerekan, langsung dikibarkan saja. Itu juga agak shock melihatnya," kata Hendro Yap.
Hendro Yap menyabet medali emas SEA Games 2023 dari nomor pertandingan jalan cepat 20 km seusai mencatatkan waktu 1 jam 40 menit.
Dia menuturkan tidak mudah untuk bisa merebut medali emas ini.
Diakui Hendro Yap, kondisi cuaca di Kamboja sangat menjadi tantangan.
Baca Juga: Klasemen Medali SEA Games 2023 - Raih 11 Emas Tambahan, Indonesia Masih Tertahan
"Pastinya terima kasih untuk rakyat Indonesia yang telah mendukung dan mendoakan kami semua dan kami sudah berjuang semaksimal mungkin," ucap Hendro Yap.
"Kemarin di sana kendalanya panas dan kelembapannya sangat tinggi, suhu sampai 39 derajat."
"Kami start di suhu 39 derajat pada pukul 4 sore. Jadwal sudah diundur dan itu masih panas sekali," sambung Hendro Yap.
Kepulangan Hendro Yap ke Indonesia ini bersama rekannya, Violine Intan Puspa.
Violine Intan Puspa berhasil meraih medali perak dari nomor lomba jalan cepat 20 km.
"Ini yang bisa kami dapatkan, 1 medali emas dan 1 medali perak," kata Hendro Yap.
"Untuk pertama juga atlet jalan cepat putri mendapatkan medali sejak 2011."
"Mungkin ke depannya pembinaan atlet jalan cepat semakin baik," tutupnya.