Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Momen pelukan hangat Jose Mourinho dengan Xabi Alonso menjadi salah satu sorotan dalam duel AS Roma vs Bayer Leverkusen di semifinal Liga Europa.
Bagi Xabi Alonso, Jose Mourinho adalah sosok guru sekaligus mentor yang membuka jalan dalam karier kepelatihannya.
Alonso, kini 41 tahun, merupakan dirigen lini tengah Real Madrid pada 2009-2014.
Dalam kurun waktu tersebut, dia menjalani tiga musim sebagai anak asuh Mourinho (2010-2013).
Bersama arsitek top Portugal itu, Xabi Alonso juga melahap laga terbanyak kedua di bawah arahan satu pelatih sepanjang kariernya.
Mou menurunkannya dalam 151 pertandingan.
Tak pelak, reuni mereka sebagai musuh di semifinal Liga Europa menjadi sorotan yang menarik.
Baca Juga: Hasil Liga Europa - Gol Debut Pemuda 20 Tahun Menangkan AS Roma atas Leverkusen
Kamis (11/5/2023), Alonso bersama tim Bayer Leverkusen asuhannya bertandang ke markas klub besutan Mou, AS Roma.
Pada duel leg pertama ini, Mourinho unggul atas sang murid dengan kemenangan 1-0.
Gol tunggal Tim Serigala diciptakan pemuda 20 tahun, Edoardo Bove, pada menit ke-63.
Di tepi lapangan, Mou dan Xabi pun menjadikannya lokasi dan momen reuni setelah sekian lama tidak bertemu.
José Mourinho and Xabi Alonso meet again ❤️#UEL pic.twitter.com/BR4eWVdXE9
— Football on BT Sport (@btsportfootball) May 11, 2023
Kali ini berjumpa dengan peran berbeda di lapangan, mereka berpelukan hangat.
Mourinho berdiri di area bangku pemain cadangan dan kelihatan sedang menunggu Xabi masuk lapangan.
Baca Juga: Juventus Vs Sevilla - Jose Mendilibar: Gol Juve Kelewatan 15 Detik dari Batas Waktu
Setelah eks gelandang timnas Spanyol itu naik tangga, mereka langsung berpelukan.
Mou memberikan kecupan pipi untuk mantan pemain andalannya sambil berbicara satu sama lain.
Selepas pertandingan, Xabi tak bisa berkelit dari momen emosional yang dia alami karena bertemu sang guru.
"Ya, kami tidak bertemu satu sama lain untuk waktu yang lama," katanya dalam jumpa pers pascalaga, dikutip BolaSport.com dari Tuttomercatoweb.
"Kami mengobrol. Sungguh menyenangkan setelah hampir sepuluh tahun," ucap pria yang memulai karier pelatih bersama Leverkusen pada Oktober 2022.
Di balik pertemuan emosional, Xabi tetap menaruh sikap profesional di posisi terdepan.
Dia tidak puas dengan kekalahan pasukannya dan bertekad melakukan perbaikan pada duel kedua.
Baca Juga: Aksi Brutal Lolos Sanksi: Bernardo Silva Injak Kasar Camavinga, Carvajal juga Ikut Diserang
Xabi akan gantian menyambut sang guru dan bertekad mengalahkannya di markas Leverkusen, BayArena, Kamis (18/5/2023) depan.
"Kami tidak senang dan puas. Kami tak mau kalah," ujar pria yang juga pernah menjadi gelandang andalan Liverpool dan Bayern Muenchen.
"Tapi kami juga tahu minggu depan bakal ada kemungkinan lain. Tak ada lagi ruang buat kesalahan. Harus fokus," katanya tegas.