Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) menerapkan larangan sementara terhadap variasi baru servis spin yang sedang ramai.
Servis spin menjadi teknik yang cukup jamak dipakai di bulu tangkis dengan tujuan untuk mengacaukan sudut jatuh kok.
Cara demikian membuat penerima servis kesulitan dalam mengantisipasi karena return mereka berpotensi tidak mengarah ke sasaran.
Baca Juga: Sudirman Cup 2023 - Bertolak ke China, Tim Indonesia Siap Tempur
Ganda putra Indonesia, Kevin Sanjaya Sukamuljo, misalnya, dia punya caranya sendiri.
Kevin terkenal dengan servis tumble, di mana sapuan raketnya ke ujung kepala kok membuat si bulu angsa berputar secara tidak beraturan.
Baru-baru ini, sebuah variasi baru servis spin mencuri perhatian karena melibatkan gerakan memutar kok sebelum menyentuh senar raket.
Pasangan ganda campuran Inggris, Gregory Mairs/Jenny Moore, membedahnya dalam video tutorial di kanal Youtube mereka yaitu Badminton Insight pada 16 April lalu.
Ganda campuran ranking 29 dunia ini menjelaskan bahwa teknik anyar ini lebih mudah dipelajari dan risikonya kecil.
"Tidak seperti servis spin lain, di mana kita harus berlatih selama berjam-jam untuk hasil yang kecil, kami bisa melakukan ini hanya setelah 10 menit berlatih," ujar Moore.
Mairs/Moore memberi dua contoh pemain yang memanfaatkannya.
Secara kebetulan, keduanya adalah pemain ganda yaitu Marcus Rindshoj dari Denmark saat Polish Open 2023 dan pemain top dari Korea Selatan, Choi Sol-gyu.
Dalam cuplikan pertandingan yang ditampilkan, Choi bahkan mampu menggunakannya untuk membalikkan keadaan dari 6-14 menjadi 21-19.
Klaim Mairs/Moore bahwa servis ini mustahil untuk dikembalikan dengan sempurna tampaknya bukan isapan jempol belaka.
Setidaknya inilah yang terlihat dari pernyataan resmi BWF yang dirilis pada Jumat (12/5/2023).
Baca Juga: Fajar Alfian Jadi Kapten Tim Indonesia pada Sudirman Cup 2023
"Kami menerima sejumlah masukan dari komunitas bulu tangkis, termasuk Komite Atlet BWF, bahwa servis spin ini bisa memberikan dampak buruk kepada olahraga ini," ujar Presiden BWF, Poul-Erik Hoyer.
"Servis ini juga telah diamati secara internal dan ditemukan banyak karakteristik yang mirip dengan servis Sidek, yang tidak diperbolehkan."
Legenda bulu tangkis Malaysia, Misbun Sidek, memenangi berbagai gelar berkat servis tidak biasa dengan memukul bagian bulu angsa dan kepala kok secara bersamaan.
Servis ala Sidek ini akhirnya dilarang secara resmi oleh BWF (saat itu masih bernama IBF) pada tahun 1982.
Seperti kisah yang terulang kembali, BWF pada akhirnya melarang servis spin dengan memutar kok untuk sementara waktu.
Aturan servis dalam Laws of Badminton untuk sementara direvisi menjadi "pemberi servis harus melepas kok tanpa membuatnya berputar dan raket pemberi servis harus mengenai kepala kok pada mulanya."
Servis akan dinyatakan fault jika melanggarnya.
Kabar baiknya, teknik servis spin lain tanpa memutar kok terlebih dahulu, termasuk servis tumble milik Kevin Sanjaya, tidak terpengaruh.
Pelarangan sementara ini akan berlaku untuk Sudirman Cup 2023 yang berlangsung pada 14-21 Mei 2023 dan Malaysia Masters 2023 pada 23-28 Mei 2023.
Variasi baru spin serve akan ditinjau kembali saat Rapat Dewan BWF pada 29 Mei mendatang.