Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Pelatih Barcelona, Xavi Hernandez, justru menghentikan pesta lebih awal meski timnya meraih gelar juara Liga Spanyol musim 2022-2023.
Barcelona diminta tetap bersikap rendah hati meski sudah memastikan gelar juara Liga Spanyol.
Tim asuhan Xavi Hernandez meraih trofi Liga Spanyol musim ini secara lebih awal.
Kompetisi tersebut sebenarnya masih menyisakan empat pertandingan lagi.
Akan tetapi, Barcelona sudah berhak meraih gelar juara setelah mengumpulkan 85 poin dari 34 laga.
Jarak 14 poin sudah tergolong aman dan tidak terkejar oleh tim pesaing lain terdekat, yakni Real Madrid dan Atletico Madrid.
Kepastian ini didapat Barcelona saat menghadapi Espanyol di Stadion RCDE, Minggu (14/4/2023) dini hari WIB.
Bermain tandang, Robert Lewandowski dan kawan-kawan berhasil menang dengan skor 4-2.
Baca Juga: Bukan Ter Stegen atau Lewandowski, Barcelona Juara Berkat Xavi
Kemenangan besar ini jelas menjadi sesuatu yang patut untuk dirayakan.
Akan tetapi, klub berjuluk La Blaugrana tersebut justru tidak leluasa dalam berpesta.
Xavi Hernandez memberikan instruksi khusus kepada anak asuhannya sebelum laga.
"Perayaan memang normal, tetapi kami tidak bermain kandang dan aksi kami bisa dianggap tidak sopan," ucap Xavi seperti dilansir BolaSport.com dari Marca.
"Mengontrol pemain memang sulit, tetapi saya sudah menyuruh mereka melakukan selebrasi di dalam ruangan," kata Xavi.
Espanyol yang menjadi lawan kali ini berstatus sebagai rival sekota Barcelona.
Rivalitas satu kota membuat ketegangan di antara kedua klub berlangsung lebih panas.
Usai peluit akhir dibunyikan, para pemain Barcelona memang tidak bisa mengontrol diri.
Selebrasi otomatis tersaji di atas lapangan Stadion RCDE dan disaksikan suporter lawan.
Masalah baru tidak terhindarkan karena ultras tuan rumah menerobos masuk ke lapangan.
Para pemain Barcelona harus dilarikan ke ruang ganti dengan penjagaan ketat.
Kapten tim, Sergio Busquets, terlihat marah dengan perlakuan yang diterima rekan setimnya.
Meski tidak ada perayaan secara formal, rivalitas klub sekota menyajikan suasana yang panas.