Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Terdapat 5 hal penting menjelang laga leg kedua semifinal Liga Champions di Giuseppe Meazza dalam duel Inter Milan vs AC Milan.
Derby della Madonnina di Liga Champions 2022-2023 bakal menjadi sajian istimewa tengah pekan ini.
Itu tak lepas dari leg kedua semifinal yang mempertemukan Inter Milan vs AC Milan.
Kali ini Inter Milan bakal berstatus sebagai tuan rumah dengan laga berlangsung di Stadion Giuseppe Meazza, Selasa (16/5/2023) atau Rabu pukul 02.00 WIB.
Pasukan Simone Inzaghi digadang-gadang untuk melaju ke final.
Itu tak lepas dari hasil impresif mereka atas AC Milan pada semifinal leg pertama.
I Nerazzurri mampu memetik kemenangan 2-0 berkat gol-gol Henrikh Mkhitaryan dan Edin Dzeko.
Baca Juga: Strategi Jahat Napoli, Anggurkan Tawaran Man United ke Mantan Murid Shin Tae-yong
Keunggulan dua gol itulah yang membuat Inter Milan dijagokan untuk melaju ke final.
Misi sulit bakal diemban oleh AC Milan mengingat remontada dipastikan mustahil dilakukan.
Mayoritas memprediksi bahwa skuad arahan Stefano Pioli langkahnya akan terhenti.
Namun, gengsi besar dalam laga bertajuk Derbi Milan kali ini tidak akan mengurangi tensi panas duel di Giuseppe Meazza.
Dikutip BolaSport.com dari Football Italia, ada lima hal penting yang bisa dipetik jelang duel Inter Milan vs AC Milan.
Pertama, AC Milan tanpa Rafael Leao bak macan ompong.
Rafael Leao adalah motor serangan terbaik yang dimiliki I Rossoneri saat ini.
Baca Juga: Prediksi Line-up Inter Milan vs AC Milan - Leao Kembali Perkuat I Rossoneri, Lukaku Jadi Cadangan
Winger timnas Portugal tersebut tercatat sudah membukukan 13 gol dan 13 assist musim ini di lintas kompetisi.
Absennya Leao pada leg pertama semifinal pekan lalu membuktikan kekuatan AC Milan berkurang banyak terutama untuk tekanan dan serangan balik.
Rekor AC Milan sendiri saat tidak diperkuat Leao sebagai starter dalam 10 laga berakhir tanpa kemenangan, enam kekalahan dan empat hasil imbang.
Kedua, tekanan besar pada Stefano Pioli.
Pelatih asal Italia tersebut menjadi otak di balik kesuksesan AC Milan dalam memenangkan scudetto musim 2021-2022.
Namun, Pioli justru menunjukkan grafik penurunan musim ini.
Setelah gagal mempertahankan mahkota juara liga, I Rossoneri juga terancam tak lolos di Liga Champions musim depan.
Baca Juga: Inter Milan Vs AC Milan - Laga Hidup Mati, Rafael Leao Justru Impikan Liga Inggris
Kondisi itu diperparah dengan kekalahan dari tim zona degradasi, Spezia pada akhir pekan lalu.
Para Ultras AC Milan sudah menunjukkan keinginan mereka agar tim kesayangan mereka tampil habis-habisan di sisa musim ini.
Kini, semua keputusan dan nasib klub yang lahir pada 1889 itu ada di tangan Pioli.
Ketiga, tembok tangguh I Nerazzurri yang sulit ditembus.
Formasi tiga bek Inter Milan masih tetap dipakai oleh Simone Inzaghi sebagai warisan dari Antonio Conte.
Dalam lima laga terakhir di Liga Italia, Inter Milan hanya kebobolan tiga gol.
Kemenangan dua gol tanpa balas di San Siro menjadi bukti sahih kuatnya para bek Inter Milan.
Baca Juga: Mohamed Salah Pecundangi 2 Legenda Manchester United dalam 71 Menit
Alessandro Bastoni, Francesco Acerbi, dan Matteo Darmian menjadi karang yang tangguh.
Di Liga Champions pula, tim Milan Biru tampil hebat berkat catatan nirbobol menawan dari Andre Onana.
Kiper asal Kamerun itu mampu membuat 7 clean sheets, menjadi yang terbanyak untuk musim ini.
Keempat, perbedaa kedalaman skuad antara Inter Milan dan AC Milan.
Dari kubu Milan Biru, cadangan mereka untuk tiap lini cenderung sama baiknya.
Di pos pertahanan, mereka masih menyimpan Stefan De Vrij dan Danilo D'Ambrosio.
Di lini tengah, Robeeto Galiardini dan Marcelo Brozovic adalah jawaban jika Nicolo Barella atau Hakan Calhanoglu dan Henrikh Mkhitaryan absen.
Baca Juga: Cristiano Ronaldo Cuma Ditipu Al Nassr, Sebaiknya Balik ke Real Madrid Saja
Sementara Romelu Lukaku dan Joaquin Correa siap sebagai serep dari Lautaro Martinez dan Edin Dzeko.
Untuk AC Milan, Junior Messias, Malick Thiaw, Origi, Charles De Ketelaere, Pierre Kalulu, Fode Ballo-Toure, Ante Rebic, dan Tommaso Pobega tampak sebagai pemain pengganti yang terbatas.
Pioli terhitung jarang melakukan rotasi pemain jika benar-benar pemain andalannya harus absen akibat cedera.
Kelima, kebangkitan Romelu Lukaku di Inter Milan.
Kinerja Lukaku mulai mengesankan saat memasuki bulan April 2023.
Penyerang pinjaman Chelsea itu menunjukkan performa menanjak dengan menghasilkan 5 gol pada bulan keempat tahun ini.
Terbaru, Lukaku sanggup mencetak brace dalam kemenangan 4-2 atas Sassuolo.
Pada leg pertama semifinal, Lukaku hanya menjadi pemain pengganti saat Edin Dzeko dipercaya menjadi rekan duet dari Lautaro Martinez.