Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Bek sayap timnas U-22 Indonesia, Pratama Arhan diselimuti perasaan sedih dan bahagia usai timnas U-22 Indonesia menjuarai SEA Games 2023 Kamboja
Sedihnya karena tidak bisa membela timnas U-22 Indonesia dalam melakoni laga final SEA Games 2023 kontra Thailand di Stadion Nasional Olimpiade, Phnom Penh, Kamboja, Selasa (16/5/2023).
Lantaran, Pratama Arhan harus menjalani hukuman akumulasi kartu.
Pratama Arhan diusir wasit setelah diganjar kartu merah saat laga semifinal SEA Games 2023 antara timnas U-22 Indonesia vs Vietnam di Stadion Nasional Olimpiade, Sabtu (13/5/2023).
"Tentunya, rasanya campur aduk. Sedih dan senang," ucap pemain Tokyo Verdy tersebut seusai pertandingan final.
"Sedihnya karena saya tidak bisa main di final (SEA Games 2023)," sambung Pratama Arhan.
Senangnya, Pratama Arhan bersyukur timnas U-22 Indonesia mengakhiri puasa medali emas SEA Games selama 32 tahun silam.
Baca Juga: Erick Thohir Akui Thailand Buat Provokasi ke Timnas U-22 Indonesia, Yasudah Kita Lawan!
Terakhir kali, Indonesia meraih medali emas cabang olahraga (cabor) sepak bola putra pada SEA Games edisi 1991 Filipina.
Pada laga final SEA Games 2023 kontra Thailand, timnas U-22 Indonesia meraih kemenangan dengan skor 5-2.
Gol pembuka keunggulan timnas U-22 Indonesia diciptakan Ramadhan Sananta pada menit ke-21.
Timnas U-22 Indonesia memperlebar skor 2-0 melalui gol yang dicetak Ramadhan Sananta pada menit ke-45+6.
Sedangkan dua gol balasan Thailand dilesatkan Anan Yodsangwai (menit ke-65) dan Yotsakorn Burapha (90+10').
Pertandingan yang berakhir dengan skor sama kuat 2-2 hingga waktu normal harus berlanjut ke babak extra time.
Pada babak tersebut, timnas U-22 mampu mencetak tiga gol.
Baca Juga: Sambil Menangis, Ofisial Thailand Minta Maaf ke Manajer Timnas U-22 Indonesia Sumardji
Yang diciptakan, Irfan Jauhari (92'), Fajar Fathur Rahman (107'), dan Beckham Putra (120+1').
Pratama Arhan menuturkan, medali emas ini dipersembahkan untuk masyarakat Indonesia.
"Senangnya karena kami sudah 32 tahun tidak dapat medali emas," kata mantan pemain PSIS Semarang itu.
"Dan akhirnya kami mendapatkan emas ini.
"Ini untuk warga Indonesia," ujar Pratama Arhan.
Lebih lanjut, Pratama Arhan mengaku sangat emosi melihat keributan yang terjadi di lapangan.
Manajer timnas U-22 Indonesia, Sumardji, bahkan sampai terkena hantaman salah satu ofisal Thailand saat berusaha menenangkan keadaan.
"Saya sebagai pemain ya emosi juga lah," tutur Pratama Arhan.
"Apalagi pemain kami dipukul, pasti emosi lah ingin bela negara. Apapun risiko saya lakukan demi negara," tutupnya.