Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Mantan pelatih AC Milan, Arrigo Sacchi, memberikan komentar untuk mantan klubnya yang baru saja tersingkir di semifinal Liga Champions 2022-2023.
Arrigo Sacchi dua kali menangani AC Milan pada 1987-1991 dan 1996-1997.
Pada periode pertamanya, Sacchi memiliki skuad AC Milan yang dianggap sebagai salah satu tim terbaik di dunia saat itu.
AC Milan memenangi Piala Champions dua kali berturut-turut pada 1988-1989 dan 1989-1990.
Saat itu I Rossoneri memiliki bintang-bintang sepak bola kelas dunia.
Sebut saja Trio Belanda: Ruud Gullit, Frank Rijkaard, dan Marco van Basten.
Ada pula pemain-pemain domestik top seperti Franco Baresi, Alessandro Costacurta, Paolo Maldini, Mauro Tassotti, Demetrio Albertini, Carlo Ancelotti, Roberto Donadoni, Alberigo Evani, dan Daniele Massaro.
Saat ini AC Milan masih berusaha kembali ke era kejayaan mereka dulu.
Musim lalu Setan Merah akhirnya bisa menjadi juara Liga Italia lagi setelah terakhir meraih scudetto pada 2010-2011.
Baca Juga: AC Milan Ditendang Inter Milan dari Liga Champions, Rasa Sakitnya Dua Kali Lipat
Musim ini AC Milan melangkah sampai ke semifinal Liga Champions.
Tetapi, sekarang Tim Merah-Hitam tidak lagi bisa memiliki skuad mewah penuh bintang seperti pada eranya Arrigo Sacchi.
Hal ini dianggap Sacchi menjadi penyebab AC Milan tersingkir di semifinal Liga Champions 2022-2023.
I Rossoneri dikalahkan rival sekotanya, Inter Milan, dalam dua pertemuan.
Setelah takluk 0-2 pada leg pertama, AC Milan kembali menyerah 0-1 di pertemuan kedua.
Menurut Sacchi, ada jarak yang begitu besar antara kualitas skuad AC Milan dengan Inter Milan.
"Saya menonton pertandingan itu di tablet," kata Sacci seperti dikutip dari Sempre Milan.
"Tetapi, tidak ada banyak yang bisa dilihat. Itu pertandingan antara Ferrari dengan Fiat 500," lanjut mantan pelatih timnas Italia itu.
Fiat 500 adalah mobil butut jika dibandingkan dengan Ferrari.
Baca Juga: Paolo Maldini Sadar Kelemahan AC Milan, I Rossoneri Siap-Siap Beli Pemain Baru
Generasi pertama Fiat 500 yang diproduksi pada 1957-1975 maksimal hanya bisa dipacu sampai 105 km/jam.
Generasi baru buatan 2012-2016 pun hanya punya kecepatan maksimal 160 km/jam.
Sementara itu, mobil Ferrari bisa mencapai kecepatan maksimal lebih dari dua kali lipat dibandingkan Fiat 500.
Ferrari Veneno misalnya, bisa digenjot sampai 355 km/jam.
"Inilah AC Milan sekarang, mereka seperti Fiat 500," kata Sacchi lagi.
"Sebuah tim dengan pemain-pemain tak dikenal yang mencoba melakukan apa yang mereka bisa."
"Kendati demikian, mereka meraih scudetto dan mencapai semifinal Liga Champions."
"Dua tahun yang lalu, tidak ada yang akan berani menjagokan mereka bisa melakukannya," pungkas Arrigo Sacchi.