Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Pelatih Timnas U-22 Indonesia, Indra Sjafri ceritakan masa-masa menegangkan pada partai puncak SEA Games 2023.
Laga final SEA Games 2023 antara Timnas U-22 Indonesia vs Kamboja memang menegangkan seluruh publik tanah air.
Tidak hanya diwarnai drama sepanjang 7 gol yang akhirnya dimenangkan Garuda Muda. Final ini juga menyimpan drama lainnya.
Drama yang dimaksud adalah insiden adu jotos antara pemain dan ofisial kedua tim pada partai puncak.
Alhasil, wasit harus mengeluarkan 7 kartu merah untuk pemain dan ofisial kedua tim pada laga tersebut.
Pelatih Timnas U-22 Indonesia, Indra Sjafri bercerita pada saat-saat menegangkan tersebut.
Menurutnya, keributan mulai pecah saat skor mulai imbang 2-2 pada detik-detik terakhir babak kedua.
"Ini pertandingan final, tensi nya cukup tinggi. Sebenarnya pertandingan cukup damai-damai saja," ujar Indra Sjafri dilansir dari kanal Youtube Deddy Corbuzier pada Sabtu (20/5/2023).
Baca Juga: Agenda Terdekat Timnas U-22 Indonesia Seusai Juara SEA Games 2023
"Tetapi karena waktu kita 2-2, saat gol ke kita, ada ofisial dari Thailand selebrasi ke bangku cadangan kita, di depan para pemain kita, jelas tidak boleh dan mereka sudah minta maaf di ruang makan kita," lanjutnya.
Effendi Gazali yang juga diundang dalam acara tersebut menceritakan hal yang sama soal insiden tersebut.
Menurutnya, insiden tersebut dimulai dari pihak ofisial yang melewati bench pemain Thailand karena di prank oleh peluit wasit.
"Sebetulnya waktu ada prank peluit, ada juga ofisial kita yang merasa waktu sudah habis, kan ofisial kan boleh kan berjalan ke arah penonton kita kalau waktu sudah habis," ujar Effendi Gazali.
"Harusnya kan jalannya dari kiri, karena merasa sudah habis jalan ke kanan dan lewat ke bench mereka, tetapi tidak disertai dengan tindakan tambahan."
"Waktu skor sudah 2-2, kita lihat betul orang yang kemudian minta maaf itu, begitu datang merayakan dan mencoba dilerai, begitu mau dilerai manajer, langsung dipukul manajernya Komang dari belakang, mau bela manajer, langsung memukul," lanjutnya.
Lalu Indra Sjafri membocorkan sedikit momen lucu saat insiden memalukan tersebut.
Pelatih asal Sumatera Barat tersebut mengaku bahwa wasit telah salah memberikan kartu merah kepada ofisial Indonesia.
Saat itu, wasit dari Oman memberikan kartu merah kepada pelatih kiper Sahari Gultom.
Indra Sjafri mengaku bahwa pelaku pemukulan adalah sekretarisnya sendiri dan sedang mengalami perawatan.
Sementara wasit dimata Indra Sjafri mengganjar pelatih kiper Timnas U-22 Indonesia tersebut karena punya postur yang sama dengan sekretaris nya tersebut.
Sahari Gultom pun terpaksa harus keluar menuju ruang ganti karena kesalahan wasit tersebut.
"Satu lagi, yang mukul, yang bikin masalah itu namanya Tegar, admin atau sekretaris saya," ujar Indra Sjafri.
"Dia lari dan ditandu itu tuh, yang kartu merah malah pelatih kiper saya (Sahari Gultom), karena wasit menganggap dia yang melakukan pemukulan."
"Sahari bilang itu bukan saya, Tegar kan sudah ditandu ke dalam dan sudah tak terlihat lagi orangnya."
"Yang benar-benar berbuat, sudah ditandu, sementara Sahari yang masih tersisa, yang mirip badannya, langsung dikasih kartu merah sama wasit," lanjutnya.