Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Argentina selaku tuan rumah Piala Dunia U-22 2023 langsung merasakan dampak positif, salah satunya dalam hal ekonomi.
Sebagai informasi, Piala Dunia U-20 2023 awalnya bakal dilaksanakan di Indonesia.
Namun FIFA memilih mencabut status Indonesia sebagai tuan rumah.
Keputusan itu diambil pada bulan Maret lalu.
Tak dijelaskan alasan FIFA mencabut status tuan rumah Indonesia.
"Menyusul pertemuan hari ini antara Presiden FIFA Gianni Infantino dan Ketua PSSI Erick Thohir, FIFA telah memutuskan untuk membatalkan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2023."
"Karena keadaan saat ini, FIFA menghapus Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2023."
"Tuan rumah baru akan sesegera mungkin, dengan tanggal turnamen saat ini tetap tidak berubah."
"Potensi sanksi terhadap PSSI juga dapat diputuskan pada tahap selanjutnya," bunyi pernyataan FIFA kala itu.
Hingga akhirnya, Argentina terpilih sebagai pengganti Indonesia.
Piala Dunia U-20 2023 sendiri telah dimulai pada tanggal 20 Mei lalu.
Tiga hari setelahnya, Argentina langsung merasakan dampak positif sebagai tuan rumah.
Salah satunya yakni terkait ekonomi.
Sekertaris Eksekutif Institut Nasional untuk Promosi Pariwisata, Ricardo Sosa menjelaskan bila adanya dampak ekonomi yang penting bagi Argentina akibat menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 2023.
"Sangat positif karena memberikan memberikan visibilitas eksternal yang sangat besar dan menghasilkan dampak ekonomi yang positif," kata Ricardo Sosa, dilansir BolaSport.com dari laman resmi federasi sepak bola Argentina, AFA.
Lonjakan ekonomi tersebut bersasal dari hadirnya wisatawan asal luar negeri ke Argentina untuk menyaksikan laga Piala Dunia U-20 2023.
Ricardo Sosa menyebut sudah ada seribu lebih wisatawan yang datang.
Baca Juga: Striker Timnas Indonesia akan Pakai Semangat Ronaldo untuk Lawan Argentina
"Harus diperhitungkan bahwa ada lebih dari seribu pengunjung asing di Santiago del Estero."
"Di antara berbagai tim yang datang, antaran lain organisasi FIFA, anggota keluarga, tamu dan sponsor," tuturnya.
Sementara itu, Indonesia sendiri diperkirakan rugi hingga triliunan rupiah akibat gagal menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 2023.
Pada tahun 2020 lalu, Yoyok Sukawi menyebut pemerintah telah mengeluarkan Rp 400 Miliyar untuk dana persiapan sebagai tuan rumah.
Dua tahun berselang, Zainudin Amali yang saat itu menjabat sebagai Menpora meminta tambahan dana sebanyak 500 miliar.
Lalu Kementrian PUPR juga telah mengeluarkan Rp 314 Miliar untuk renovasi stadion.
Tak sampai di situ, tak berselang lama Kementrian PUPR kembali mengeluarkan dana sebanyak Rp 175 Miliar.