Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Laga final Coppa Italia antara Fiorentina vs Inter Milan akan menjadi pembuktian kesaktian Simone Inzaghi.
Inter Milan asuhan Simone Inzaghi bersua Fiorentina dalam laga puncak Coppa Italia 2022-2023.
Pertandingan tersebut akan tersaji di Stadion Olimpico, Roma, Rabu (24/5/2023) waktu setempat atau Kamis 02.00 WIB.
Ihwal laga ini, publik Inter pastinya berharap kesaktian Inzaghi muncul kembali.
Pelatih 47 tahun tersebut bisa dibilang juragan trofi dan spesialis kancah piala domestik Italia (cup competitions).
Kendati terhitung muda sebagai pelatih, prestasinya di ajang non-liga cukup disegani sehingga mendatangkan julukan Mister Coppa.
Dari 31 partai yang dilakoni Inzaghi di medan cup competitions, dia cuma kalah 4 kali dan semuanya terjadi di Liga Champions.
Eks striker Lazio tersebut amat suka bertanding di sebuah laga final atau partai berformat seperti Piala Super.
Sejak banting setir jadi peracik taktik, Inzaghi meraih 2 gelar Coppa Italia dan 4 Piala Super Italia cuma dalam 6 tahun terakhir.
Distribusinya merata, yakni masing-masing 3 untuk Lazio (Coppa Italia 2018-2019, Supercoppa 2017, 2019) dan Inter Milan (Coppa 2021-2022, Supercoppa 2021, 2022).
Musim lalu dia pula yang mengantarkan I Nerazzurri juara Coppa Italia untuk kali pertama dalam 11 tahun.
Musim ini Inzaghi pun akan memimpin Inter di partai final lain yang jauh lebih bergengsi: Liga Champions.
Mereka berjumpa kandidat kuat, Manchester City, dalam partai pemungkas di Istanbul, 10 Juni mendatang.
Jika di Liga Champions status Inter terbilang underdog, di Coppa Italia mereka terhitung diunggulkan atas Fiorentina.
Inzaghi berharap statusnya sebagai juragan gelar dan spesialis final dibuktikan lagi dengan kemenangan atas La Viola.
"Kami berharap reputasi ini (spesialis final) berlanjut karena dalam 4 laga terakhir nanti kami punya dua partai final," katanya kepada Sky Italia.
"Semoga tradisi berlanjut, tapi saya harus berterima kasih kepada anak-anak (pemain)."
"Final Coppa Italia bukanlah pemberian. Kami semua menang dan kalah bersama-sama, serta mencari solusi bukan siapa yang salah," lanjutnya.