Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Ketua Umum PSSI, Erick Thohir mengungkapkan isi dari Blueprint PSSI yang bertajuk Garuda Mendunia. Target federasi pun tak tanggung-tanggung hingga bisa tembus ranking ke-45 dunia.
PSSI dibawah pimpinan Erick Thohir ini memang terus berbenah demi mengembangkan sepak bola Indonesia lebih baik lagi ke depannya.
Pria yang juga menjabat sebagai Menteri BUMN tersebut bahkan sudah mmembuat blueprit PSSI sebelum resmi dilantik.
Mantan Presiden Inter Milan itu bahkan sudah mempersentasikan blueprint PSSI ini kepada Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) seusai Indonesia batal menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 2023 beberapa bulan lalu.
Erick Thohir menjelaskan secara gamblang bahwa dalam Kongres Biasa PSSI 2023 itu semua delegasi mendapatkan blueprint tersebut.
Mantan Ketua Komite Olimpiade Indonesia (KOI) itu menjelaskan isi blueprint PSSI itu terkait target PSSI ke depannya.
PSSI menargetkan Indonesia bisa berada di peringkat 45 pada tahun 2045.
Erick mengatakan target ini tak muluk-muluk dan dinilai realistis karena sepak bola Indonesia memang mulai dibenahi dari sekarang.
Untuk itu agar target ini terwujud PSSI langsung menyasar kompetisi harus bisa diterapkan dari daerah hingga pusat.
Dengan harapan Indonesia U-17 nantinya bisa masuk dan lolos ke Piala Dunia 2031.
Sementara untuk timnas U-20 Indonesia bisa lolos ke Piala Dunia U-20 2033, dan pastinya diharapkan bersaing juga di Olimpiade 2036.
Selain itu timnas Indonesia juga diharapkan bisa lolos atau tembus hingga ke Piala Dunia 2038.
Baca Juga: Tantangan Terbesar PSSI Terapkan VAR di Liga 1 2023/2024
Erick Thohir mengungkapkan hal ini bisa diwujudkan apabila semua pihak konsisten untuk bisa memulihkan dan mengembangkan sepak bola Tanah Air mulai tahun ini.
Bahkan untuk pengembangan ditargetkan bisa berlanjut hingga tahun 2028.
Kemudian setelah itu ditahun-tahun berikutnya harus ditingkatkan lagi kualitas Indonesia hingga tahun 2034.
Setelah itu diharapkan tahun keemasan sepak bola Indonesia bisa terwujud dan terjadi pada tahun 2034 hingga 2045.
“Ya tentu FIFA melihat keseriusan Indonesia, di mana salah satunya pemerintah punya komitmen merenovasi 22 stadion yang ada di Indonesia dengan nilai Rp1,9 triliun,” ujar Erick Thohir seusai Kongres Biasa PSSI di Hotel InterConintal, Jakarta, Minggu (28/5/2023).
“Ini luar biasa dan itu merupkan infrastruktur yang penting untuk tim nasional, Liga 1, 2, dan 3 karena kalau tidak punya, tidak mungkin infrakstrukturnya. Apalagi kita akan menggunakan VAR tahun ini,” lanjutnya.
“Insyaallah VAR di bulan Februari akan mulai di Liga 1. Jadi tidak mungkin kalau infrastrukturnya tidak ada. Nah ini yang salah satu.”
Lebih lanjut, pria berusia 52 tahun itu mengatakan bahwa FIFA memang melihat keseriusan PSSI untuk membenahi sepak bola Tanah Air ini.
Baca Juga: PSSI Tidak Bisa Janji Argentina akan Mainkan Lionel Messi Lawan Timnas Indonesia
Oleh karena itu, FIFA setuju dan mengapresiasi apa yang sudah disiapkan PSSI terkait rencana mengembangkan sepak bola ini.
“Lalu FIFA juga melihat bagaimana blueprint ini sangat serius dan ada target-targetnya,” kata Erick Thohir.
“Dan memang itu yang diapresiasi dan FIFA waktu itu menyatakan ini salah satu blueprint terbaik yang mereka pernah lihat. Nah ini yang mungkin membuat confidence,” ucapnya.
Namun, Erick Thohir menekankan terkait target ini memang tak bisa hanya dibicarakan sana sini saja.
Tetapi harus dibarengi dengan tindakan.
Oleh karena itu, dalam kesempatan Kongres Biasa PSSI ini semua pihak dijelaskan secara rinci dan jelas.
Sebab mewujudkan blueprint ini PSSI tidak bisa berjalan sendiri.
Baca Juga: PSSI Pastikan Pelatih Timnas Putri Indonesia Berasal dari Jepang
Akan tetapi dibutuhkan pula kerja sama dari pihak daerah hingga ke pusat harus selarah terkait kompetisi hingga yang lainnya.
Untuk mewujudkan ini, Erick juga mengaku PSSI akan memberi pendampingan ke Asosiasi Provinsi (Asprov) juga agar semua berjalan dengan maksimal.
“Tapi kan kalau cuma tulis-tulis aja, biasa gitu. Makanya hari ini di kongres, kenapa kita ingin memastikan itu menyeluruh, dari pusat dan daerah, blueprint-nya blueprint yang sama,” tutur Erick.
“Nah, di situlah kita akan bikin classroom-classroom untuk supaya tadi, pendampingan asprov-asprov dan klub-klub bisa maksimal,” pungkasnya.