Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Rionny Mainaky mengevaluasi kegagalan Indonesia di Malaysia Masters 2023. Thailand Open 2023 setidaknya diharapkan jadi ajang pembuktian.
Indonesia harus gigit jari pada rangkaian turnamen Malaysia Masters 2023 pekan lalu, yang berakhir dengan tanpa gelar.
Satu-satunya wakil Merah Putih di final, Gregoria Mariska Tunjung, masih belum berhasil untuk merebut titel kampiun setelah kalah dari tunggal putri nomor satu dunia, Akane Yamaguchi.
Gregoria harus puas berakhir di podium runner-up setelah takluk dengan skor 17-21, 7-21.
Meski gagal bawa pulang gelar, faktanya ada beberapa hal yang masih patut disyukuri.
Keberhasilan pemain asal Wonogiri, Jawa Tengah itu menjadi satu-satunya wakil Indonesia yang tersisa sampai laga puncak jelas menjadi peningkatan tersendiri dari nomor tunggal putri Tanah Air.
Rionny Mainaky selaku Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI pun tetap mengapresiasi perjuangan Gregoria.
Selain soal Gregoria, Rionny juga terkesan dengan peningkatan performa yang cukup masif yang ditunjukkan tunggal putra Christian Adinata.
Walau berakhir pilu akibat Adinata mengalami cedera pada babak semifinal tatkala melawan H.S Prannoy (India), yang akhirnya keluar sebagai juara, Rionny sangat senang dengan progres dari Adinata.
Baca Juga: Libas Ahsan/Hendra dan Leo/Daniel Sekaligus, Andalan Baru Malaysia Wajib Diwaspadai
Apalagi Nata baru saja memenangi medali emas SEA Games 2023.
"Tentu saja keberhasilan Gregoria dan Christian menembus babak-babak akhir," ungkap Rionny soal catatan penting dari Malaysia Masters 2023, dikutip dari siaran pers PBSI yang diterima BolaSport.com.
"Christian yang main dari kualifikasi menunjukkan performa yang sangat bagus, tapi sayang memang (mengalami cedera)."
"Kita tidak pernah tahu kapan musibah cedera datang," lanjutnya.
"(Untuk) Gregoria, juga tampil luar biasa sampai semifinal."
"Hanya saja di final memang ada faktor-faktor non-teknis. Itu yang harus diperhatikan lagi. Menjadi catatan saya ke depan," tutur Rionny.
Gregoria memang sempat mengaku tegang dan gugup dalam menjalani laga final pertamanya di level Super 500. Bahkan ia sampai tak bisa tidur semalaman.
Baca Juga: Lee Chong Wei Sindir Jadwal Turnamen Bulu Tangkis Tak Manusiawi, BWF Tetap Merasa Benar
Terlepas dari itu, ada pula sisi lain yang dievaluasi Rionny usai gelaran Malaysia Masters 2023.
Terutama karena tumbangnya beberapa pemain yang dijagokan akibat tertekan sendiri.
"Untuk para pemain andalan, banyak yang terhenti lebih awal," kata Rionny.
"Saya melihat mereka tertekan terlalu besar, jadi harus lebih siap lagi, lebih fokus lagi."
"Kalau bisa tambah latihannya, ekstra begitu," ucap dia.
Rionny tidak memungkiri bahwa jadwal turnamen yang padat setelah Sudirman Cup 2023 memang menguras fisik.
Meski demikian, kegagalan dari Malaysia Masters tidak diharapkan terus berlanjut pada Thailand Open 2023 yang bergulir pada pekan ini, 30 Mei sampai 4 Juni 2023.
"Di Thailand Open ini memang tidak full team (yang ikut) tapi melihat kualitas pemain, banyak juga yang sudah levelnya di atas. Jadi semoga di sini kita bisa ambil gelar," kata Rionny.
"Tapi yang terpenting sekarang selain penampilan maksimal, adalah bagaimana menjaga kondisi dan recovery yang bagus."
"Karena turnamen yang sangat padat dan pasti melelahkan," pungkas Rionny.