Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - PSSI membutuhkan dana sebesar Rp 260 miliar untuk membangun sepak bola Indonesia.
Hal tersebut diungkapkan langsung oleh Erick Thohir selaku Ketua Umum PSSI.
Dikutip dari laman resmi PSSI, nilai anggaran sebesar itu bakal mencakup berbagai hal.
Seperti contohnya yaitu ongkos-ongkos untuk membawa tim nasional, membayar para pelatih, pelatihan-pelatihan, hingga mengelola tim nasional.
Lebih lanjut, Erick Thohir juga meminta Pemerintah untuk ikut ambil bagian memperbaiki sepak bola Tanah Air.
"Kemarin PSSI sudah melaksanakan kongres."
"Di situ PSSI ingin, selain mendapatkan dukungan pemerintah untuk membangun sepak bola, baik infrastruktur maupun tim nasional."
"Namun PSSI juga mulai komersialisasi."
"Kami sudah memperhitungkan sebesar Rp 260 miliar target (anggaran)." kata Erick Thohir, dilansir BolaSport.com dari laman resmi PSSI.
Erick Thohir menegaskan bila PSSI nantinya akan terbuka dalam hal anggaran.
Mulai dari pengeluaran hingga pendapatan bakal dilakukan pendataan.
"Ini semua terbuka pada waktunya, kami sudah menunjuk auditor Erns and Young."
"Sehingga data akan terbuka, yang mana cost nya dan berapa pendapatannya," tuturnya.
Sementara itu, Erick Thohir menjelaskan bila salah satu sumber pemasukan PSSI yakni dari laga persahabatan.
Seperti pada agenda FIFA Matchday.
Sebagai informasi, timnas Indonesia memiliki jadwal dua laga pada FIFA Matchday bulan Juni 2023.
Laga pertama yakni melawan timnas Palestina pada tanggal 14 Juni 2023.
Baca Juga: Reaksi Netizen Perihal Tiket Timnas Indonesia vs Argentina
Laga kedua adalah melawan timnas Argentina pada tanggal 19 Juni 2023.
Pertandingan melawan timnas Argentina sendiri diharapkan membuahkan keuntungan.
Seperti yang diketahui, timnas Argentina kini menjadi tim terbaik di dunia bila melihat rangking FIFA.
"Kita harus biasakan PSSI punya strategic planning yang tepat."
"Seperi pada FIFA matchday ini harus diyakini tidak hanya membawa prestasi nasional tetapi juga untuk keuangan yang baik."
"Dengan pendapatan tiket yang affordable, baik pemasukan dari media hingga sponsor."
"Saya rasa target bisa ada profit."
"Supaya jangan dibiasakan tid kbisa membawa pertandingan besar lagi."
"Nanti jadi kapok kalau merugi, hanya akan jadi mimpi," tutupnya.