Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Gelandang Arema FC, Evan Dimas, berbicara tentang peluang kembali membela timnas Indonesia.
Seperti diketahui, Evan sempat jadi andalan di skuad Garuda.
Namun, perlahan pemain berusia 28 tahun ini mulai kehilangan tempat di timnas.
Dia terakhir mencatatkan caps di timnas yakni pada tahun 2019 .
Sejauh ini dia sudah mencatatkan 43 caps bersama timnas senior.
Baca Juga: Timnas Indonesia vs Argentina - Mengenang Duel Jordi Amat vs Lionel Messi sebagai Kapten Tim
Evan Dimas menjelaskan bahwa dia sebenarnya masih ingin membela skuad Garuda.
Saat ini yang bisa dia lakukan hanya berusaha untuk mencapai permainan terbaik di Arema FC untuk bisa kembali dilirik Shin Tae-yong.
"Kalau itu (pemanggilan timnas) saya serahkan ke Allah SWT."
"Saya ditugaskan untuk apa saja ya saya jalani saja," kata Evan Dimas kepada BolaSport.com.
Evan menjelaskan bahwa Liga 1 2022/2023 jadi musim terberatnya sebagai pemain sepak bola.
Pasalnya, dia menjadi saksi saat Tragedi Kanjuruhan yang pecah pada bulan Oktober tahun lalu terjadi.
Menurutnya, semua pemain tim Singo Edan harus benar-benar bangkit pasca peristiwa yang memilukan tersebut.
Salah satu langkah yang harus dilakukan adalah memberikan pretasi agar mental pemain bisa kembali bangkit.
"Ya salah satu obat kalau menurut saya adalah prestasi."
"Mau tidak mau kita harus menjawabnya dengan prestasi."
"Jangan sampai kita menurun, memang dibilang berat ya berat," ujarnya.
Pemain kelahiran Surabaya ini menambahkan bahwa sebagai pemain tidak ada yang bisa dilakukan.
Dia menilai kalau memberikan prestasi jadi langkah yang bisa dilakukan untuk lepas dari bayang-bayang Tragedi Kanjuruhan.
Evan sendiri pada Liga 1 musim lalu jadi pemain yang cukup krusial bersama Arema FC.
Dia tampil dalam 30 pertandingan dan menyumbangkan dua gol.
"Tapi ini jalan yang harus kita jalani dan lalui, jadi kita bagaimana caranya membalas dengan prestasi."
"Tidak bisa apa-apa lagi kita sebagai pemain."
"Hanya bisa mendoakan dan membalas dengan prestasi," ujarnya.