Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Terlepas dari deretan hasil gagal finis jelang seri keenam MotoGP Italia 2023, sulit dimungkiri bahwa Francesco Bagnaia masih pembalap nomor satu di Ducati dan bahkan di kejuaraan saat ini. Kelebihan yang sulit ditiru rupanya menjadi kunci.
Analisis terhadap kelebihan Bagnaia dibeberkan oleh penunggang Ducati Desmosedici lainnya yaitu Jorge Martin.
Walau memperkuat tim satelit, Martin mendapatkan dukungan yang setara dengan pembalap tim pabrikan seperti Bagnaia sejak debutnya pada musim 2021.
Baca Juga: Pernah Kepedean Dimusuhi Valentino Rossi, Juara Dunia Toni Elias Pensiun
Meski demikian, tidak mudah bagi Martinator untuk bisa menandingi kecepatan Bagnaia walau dengan motor spesifikasi pabrikan sekali pun.
Musim ini pun masih sama. Martin kalah segalanya dari Bagnaia, pemuncak klasemen sementara, soal pencapaian.
Soal kemenangan, saat Bagnaia sudah menang dua kali di balapan hari Minggu—sisanya nol poin karena terjatuh, Martin belum sama sekali dalam lima seri yang sudah berjalan.
Pun dalam lomba sprint di mana kecepatan murni Martin digadang-gadang akan menjadi pembeda, dia hanya sekali finis di depan Bagnaia.
Kualifikasi? Dua pole position untuk juara bertahan berbanding 0 pole position untuk calon penantang gelar.
Diakui Martin sendiri bahwa mengejar Bagnaia tidak semudah yang ia kira.
Juara dunia satu kali tersebut sebenarnya telah menemukan aspek mana saja yang menjadi keunggulan Bagnaia.
Namun, mengetahui rahasia kecepatan Bagnaia ternyata tak lantas membuat pembalap asal Spanyol itu bisa mengejar ketertinggalan.
"Saya mendapati Pecco hampir selalu berhasil mengerem tepat di tikungannya," ungkap Martin dalam wawancara bersama MOW, dikutip BolaSport.com dari Tuttomotoriweb.it.
"Dia melakukan sesuatu yang luar biasa!"
"Dulu, dengan membandingkan datanya, dia bisa mengerem bahkan tiga puluh meter setelah saya," tandasnya.
Baca Juga: Jadwal MotoGP Italia 2023 - Diwarnai 2 Pembalap Tuan Rumah dengan Jarak 1 Poin
Kecepatan tinggi saat menusuk ke tikungan menjadi cara Bagnaia untuk menutup kekurangan Ducati dalam corner speed.
Stabilnya motor Ducati kian menambah kepercayaan diri Bagnaia walau risiko terjatuh saat pengereman terus membayanginya.
Martin percaya bahwa mengadopsi gaya berkendara Bagnaia adalah salah satu cara bagi para pembalap motor Ducati untuk melesat.
Martin sudah memangkas selisih titik pengeremannya dengan Bagnaia, hanya saja dia harus mengorbankan gaya berkendaranya.
"Sudah jelas, Pecco masih menjadi acuan tentang bagaimana Desmosedici harus dikendarai," ujar Martin menjelaskan.
"Lalu masing-masing dari kami (pembalap Ducati lainnya, red), harus menyesusaikan apa yang Bagnaia lakukan, agar tidak kehilangan kekuatannya," pungkasnya.
Martin bakal punya kesempatan untuk unjuk gigi saat gelaran MotoGP Italia pada akhir pekan ini, 9-11 Juni 2023, di Sirkuit Mugello, Italia.
Ducati punya catatan bagus di Mugello dengan memenangi 4 dari 5 balapan terakhir MotoGP di lintasan dengan karakter cepat dan mengalir ini.
Musim lalu Bagnaia menjadi pemenang sementara Martin harus puas finis di posisi ke-13.