Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Striker Inter Milan, Lautaro Martinez, membela rekannya, Romelu Lukaku, setelah dikritik bermain serakah di final Liga Champions.
Lautaro Martinez melakukan sebuah aksi yang bisa bikin gemas pendukung Inter Milan saat menghadapi Manchester City.
Pada final Liga Champions di Istanbul, Sabtu (10/6/2023) kemarin, I Nerazzurri takluk 0-1 akibat gol tunggal Rodri pada menit ke-68.
Sebelum itu, Inter sejatinya punya kans unggul lebih dulu melalui peluang emas Martinez.
Diawali lemahnya koordinasi lini belakang Man City, penyerang timnas Argentina berhasil mengejar bola back-pass tanggung.
Martinez masuk ke kotak penalti di sisi kanan gawang Ederson dan tinggal berhadapan satu lawan satu dengan sang kiper.
Sementara di area tengah kotak penalti, Romelu Lukaku berupaya menyongsong umpan sambil berlari di antara dua pemain musuh.
Martinez ramai dikritik karena memilih menendang bola langsung ke gawang walaupun sudut tembak sudah ditutup Ederson.
Padahal, dia punya opsi lain untuk mengoper bola kepada Lukaku yang sedang berada di depan gawang kosong.
Situasi ini sampai membuat Pep Guardiola berlutut di pinggir lapangan karena timnya sangat terancam kebobolan.
Akhirnya, tembakan Martinez berhasil diblok Ederson.
Not Lautaro Martinez pulling a Fifa world cup 2022 performance ????????
— Fc Barcelona Champions of La Liga❤️???????????????????? (@SheElCapo) June 10, 2023
And guess what no one will criticize him of this selfishness because of his skin colour pic.twitter.com/2vfqEPIMCD
Sembari menyodorkan dua tangannya, Lukaku kelihatan emosi karena tak diberi bola, sedangkan Pep tampak lega sekaligus tidak percaya Inter melewatkan peluang sedemikian bagus.
Kegagalan mengonversi peluang emas ini berakibat fatal karena Man City yang akhirnya sukses mencetak gol melalui tendangan Rodri.
Mendekati akhir laga, giliran Lukaku yang melewatkan kesempatan emas lainnya bagi Inter.
Baca Juga: Erling Haaland Raih Treble di Manchester City, Siap Depak Lionel Messi di Ballon d'Or 2023?
Tandukannya di muka gawang mengarah tepat ke posisi Ederson sehingga digagalkan tepat di atas garis.
Lukaku juga tak lepas dari kritikan tajam netizen dan media, terutama ditambah aksinya saat 'menghalau' sundulan temannya sendiri, Federico Dimarco masuk ke gawang.
Ihwal sorotan buat Lukaku, Martinez memberikan pembelaan dengan mengatakan Ederson dinaungi keberuntungan karena tak sengaja posisinya tepat untuk mengeblok peluang emas Big Rom.
"Ada waktunya bola masuk dan ada waktunya tidak. Malam ini, bahkan Ederson tidak tahu bagaimana dia bisa menyetop sundulan Lukaku," kata pemain beralias El Toro, dikutip BolaSport.com dari FC Inter News.
Lautaro Martinez created four chances last night, two more than any other player on the pitch ????#UCLFinal pic.twitter.com/JtNqj6WqZz
— LiveScore (@livescore) June 11, 2023
Martinez mengaku bangga dengan pencapaian timn kendati kalah di final Liga Champions.
Margin skor tipis dari lawan sekuat Manchester City dinilainya layak mendapat apresiasi lebih.
"Kami bisa menyulitkan tim terkuat saat ini. Tentu saja ada banyak kekecewaan, tetapi kami harus bangga dengan apa yang telah kami kerjakan."
"Kami menunjukkan kepada dunia bahwa Inter punya kualitas. Kami harus bangga dengan apa yang kami lakukan malam ini."
Baca Juga: Bikin Rugi Inter Milan di Final Liga Champions, Romelu Lukaku Tanggung Beban Seumur Hidup
"Kami ingin membawa pulang piala, sayangnya tidak berhasil dan sakitnya terasa sekali," tambahnya.
Martinez pun mengakui bahwa Man City tidak tampil segarang biasanya.
Namun, hal tersebut dipengaruhi kemampuan skuad Inter Milan yang tampil solid.
"Saya pikir mereka bermain di bawah level biasanya, tapi mereka lebih baik dalam mengeksploitasi hal-hal kecil," katanya.
"Itulah mengapa mereka bisa menang," tutur pemuda berusia 25 tahun itu.