Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Indonesia Open 2023 - Apriyani/Fadia Beberkan Penyebab Mereka Nyaris Ditikung saat Unggul Jauh

By Nestri Y - Rabu, 14 Juni 2023 | 18:30 WIB
Atlet bulu tangkis ganda putri Indonesia, Apriyani Rahayu (kiri) dan Siti Fadia Silva Ramadhanti (kanan), saat ditemui awak media di Istora Senayan, Jakarta, Rabu (14/6/2023). (MUHAMMAD ALIF AZIZ MARDIANSYAH/BOLASPORT.COM)

BOLASPORT.COM - Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti mengungkap penyebab mereka nyaris kehilangan momentum saat lawan ganda putri Jerman di babak pertama Indonesia Open 2023.

Pertandingan Apriyani/Fadia memang sempat berjalan amat menegangkan pada babak 32 besar yang mereka jalani hari ini, Rabu (14/6/2023).

Riuh tepuk tangan dan sorak sorai publik Tanah Air di Istora Senayan, Jakarta, sejatinya membuat ganda putri terbaik Indonesia itu mampu tampil digdaya di awal laga.

Apriyani/Fadia bahkan unggul telak 15-5 dalam menghadapi Linda Efler/Isabel Lohau (Jerman).

Namun dalam keunggulan bermargin 10 angka itulah, pasangan yang baru diduetkan pada tahun lalu itu nyaris kena bumerang.

Apriyani/Fadia mendadak seperti hilang fokus dan kehilangan banyak poin beruntun.

Mereka bahkan nyaris dikejar setelah papan skor menunjukkan kedudukan berubah drastis.

Dari 15-5 lalu menjadi 16-14.

Di situasi krusial pada gim pertama itu, juara Singapore Open 2022 itu bahkan nyaris kena comeback saat lawan berhasil memaksa adu setting 20-20, sebelum memenangi laga dengan skor akhir 26-24, 21-15.

Baca Juga: Indonesia Open 2023 Jadi Saksi Mirisnya Raja Bulu Tangkis Malaysia usai Bajak Pelatih Teman Sparing Sendiri

Seusai laga, Apriyani/Fadia pun mengungkap hal yang membuat mereka nyaris kecolongan.

Rupanya, dalam kedudukan unggul itu, mereka tanpa sadar menurunkan hawa pertandingan dengan mengendurkan serangan. 

Jarak poin yang unggul jauh ternyata justru melengahkan mereka. Ketika lawan mendapat momentum, Apriyani/Fadia pun sempat kesulitan bangkit.

"Tadi di gim pertama, di akhir poin itu, kami menurunkan hawa (pertandingan) secara tidak sadar," aku Apriyani kepada BolaSport.com.

"Tadi saat kami ingin sedikit mengendurkan (serangan) dan saat kami mau main menyerang lagi, jadi susah. Itu yang harus kami perbaiki hari ini," katanya lagi.

Beruntung dalam kedudukan genting itu, Apriyani/Fadia terus menjaga komunikasi.

Baik dengan partner maupun pelatih yang sesekali meneriakkan instruksi dari kursi pelatih di sudut luar lapangan.

" Lalu di lapangan itu kami terus berkomunikasi dengan pelatih. Saya dan Fadia juga. Sehingga akhirnya kami bisa memenangi pertandingan ini," lanjut Apriyani.

Apriyani menuturkan bahwa mengendurkan serangan bukan bagian dari taktik. Kesalahan di poin kritis pun bukan karena mereka gugup karena hampir terkejar.

"Kalau nervous tidak. Mungkin di awal gim pertama agak nervous, tapi ya itu tadi karena kami (tanpa sadar) menurunkan hawa permainan. Jadi saat kami ingin bangkit, jadi susah," ujar pemain kelahiran Konawe, Sulawesi Tenggara itu.

Pun demikian dengan Fadia, ia juga menegaskan bahwa saat sempat kendur ketika mereka unggul, itu semua terjadi tanpa disengaja.

Fokus mereka bisa mendadak buyar bahkan meskipun unggul jauh, memang jadi salah satu masalah yang biasanya dialami para atlet dalam sebuah pertandingan.

"Sebenarnya dari kami, seorang atlet itu pasti hawanya mau menang," kata Fadia.

"Jadi, bukan karena pelatih yang membentuk itu semua. Kita yang membentuk (menyebabkan) itu semua sendiri (di lapangan)."

"Jadi pelatih pada akhirnya yang mengingatkan dan menyadarkan kami lagi," tandasnya.

Baca Juga: Indonesia Open 2023 - Awal Sempurna Praveen/Melati, Wakil Malaysia Dibikin Mati Kutu

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P