Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Pelatih tunggal putri Indonesia, Indra Wijaya, memberikan evaluasi terhadap perjalanan singkat kedua anak didiknya pada Indonesia Open 2023.
Putri Kusuma Wardani harus terhenti pada babak kedua setelah seniornya, Gregoria Mariska Tunjung tersingkir duluan pada putaran pertama.
Putri KW tak bisa berbicara banyak ketika lawan yang dihadapi adalah pemain nomor satu dunia dari Jepang, Akane Yamaguchi.
Kekalahan 15-21, 11-21 menyudahi perjalanan Indonesia pada sektor tunggal putri pada pertandingan yang digelar di Istora Senayan, Jakarta, Kamis (15/6/2023).
Indra kemudian mengomentari permainan Putri KW yang sebenarnya sudah tampil cukup bagus pada gim pertama.
Baca Juga: Hasil Indonesia Open 2023 - Ditekan Ganda Putri No 1 sambil Tahan Rasa Sakit, Ana/Tiwi Tersingkir
"Untuk performa putri hari ini terurama kemaren cukup bagus fighting spiritnya cukup bagus hari ini juga cukup bagus tapi bagi saya masih banyak yang harus diperbaiki lagi," kata Indra di depan awak media termasuk BolaSport.com.
"Ini proses yang dia sedang jalanin proses di level level permainan yang sudah top level dan biar dia ngerasain gitu."
"Jadi Akane itu meskipun dia kecil tadi itu dia menekan terus, jadi dia (Putri) ngerasain pemain dunia itu seperti ini, ya balik lagi latihan yang lebih rajin lagi, intinya proses," ujar Indra.
Soal konsistensi, Indra mengakui bahwa permainan Putri masih banyak harus dipoles.
"Saya rasa setiap pemain akan mengalami itu dan itu memang dialami oleh Putri untuk sekarang ini gitu kan dan apapun juga memang kita sedang mencari bagaimana sih cara bermain putri yang cocok," tutur Indra.
"Jadi bagaimana cara dia ini paling engga performanya setiap kali tampil tidak anjlok karena adalah masalah-masalah yang hari hari kita hadapi yang memang harus disesuaikan gitu," ujar Indra.
Indra kemudian juga menjelaskan soal pengaruh mental terhadap setiap pemain.
"Contoh, Gregoria tahun 2017 sudah juara dunia junior, pemian punya level bariernya sendiri, terkadang sampai level tertentu dia bisa mentok. Itulah yang harus kita cari, barier mentalnya itu harus kita tembus," kata Indra menjelaskan.
"Seperti Grego yang sudah menemukan kepercayaan diri dan permainan bagus. Tinggal konsistensinya, hari-hari, latihannya, tanggung jawab sebagai pemain dunia seperti apa."
"Pelan-pelan lah harus disiplin. Bukan hanya masalah teknis aja. Terlihatnya seperti masalah simpel tapi dibaliknya masih ada eror dan lain-lain," ujar Indra.
Mantan pelatih dari pebulu tangkis tunggal putra Malaysia, Lee Zii Jia itu berharap Putri KW bisa berlajar dari permainan melawan Akane Yamaguchi.
"Kalau dari segi pengalaman dan mental, pastinya akane jauh di atas putri. Putri masih dalam tahap mencari. Akane itu konsistennya luar biasa, Akane ada ketinggaln poin sedikit dia tetap tenang," kata Indra.
"Kalau putri bisa dilihat begitu kesusul keliatan goyang. Ini butuh satu pembelajaran dan dia harus mengalami sendiri. Strategi tetap ada. Bisa jadi ada yg berhasil diterapkan tapi bisa gagal karna Putri tertekan," ujar Indra.
Meski demikian, Indra masih kurang puas melihat performa kedua anak asuhnya, terutama Gregoria yang dikalahkan pemain yang sebelumnya bisa dikalahkan sebanyak dua kali beruntun.
"Bagi saya, untuk grego kemarin, saya kurang puas. penampilannya tidak yang terbaik.
"Untuk putri kemarin main sampai all out, tidak perlu liat lawannya dari USA, Kanada, karna bulu tangkis tidak peduli dari negara mana hampir merata."
"Tetapi cukup lumayan untuk Putri dan Grego. Konsistensinya aja yang perlu dipertahankan," pungkas Indra Wijaya.
Baca Juga: Indonesia Open 2023 - Tak Ada Alasan Kekalahan Praveen/Melati dari Anak Didik Flandy Limpele