Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, belum bisa memastikan kapan suporter tamu bisa hadir pada pertandingan Liga 1.
Menurut Erick Thohir, keputusan ada di tangan FIFA.
Apabila FIFA menilai pelaksanaan Liga 1 2023-2024 berjalan tertib, suporter bisa kembali melawat ke laga tandang.
Untuk diketahui, pada 1 Oktober 2022 tragedi besar melanda sepak bola Indonesia.
135 nyawa meninggal dunia imbas peristiwa Kanjuruhan usai laga Arema FC vs Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur.
"Kalau ditanya tahun ini kita hanya akan pertandingan dengan suporter tuan rumah, sampai kapan?," ucap Erick Thohir.
"Ya sampai FIFA liat kita baik."
Baca Juga: Hindari Potensi Bangkrut, Erick Thohir Tetapkan Kebijakan Pengeluaran Klub Liga 1
"Karena bagi FIFA, keselamatan manusia adalah prioritas," sambung pria kelahiran Jakarta itu.
FIFA sendiri tidak memberikan sanksi berat kepada Indonesia atas kejadian Kanjuruhan ini.
"Sama juga ketika mengingat kejadian Kanjuruhan atau selesainya ujung kompetisi masih ada kontra produktif antar suporter," tutur pria yang juga menjabat sebagai Menteri BUMN itu.
"Padahal sejak awal saya dah bilang, saya ingin ciptakan, sesuai dengan arahan FIFA yang tidak sanksi Indonesia, bahwa sepakbola harus bertransformasi."
"Salah satunya dengan suporter dan itu penting sekali," kata Erick Thohir.
Bagi Erick Thohir, dia ingin semua kalangan bisa nyaman saat menyaksikan pertandingan Liga 1.
"Kita harus pastikan suporter pulang ke rumah dengan selamat," ujar Erick Thohir.
Baca Juga: Alejandro Garnacho bakal Jadi Bintang Masa Depan Man United, Legenda Argentina Beri Pesan Khusus
Dia berharap semua masyarakat Indonesia dapat menjaga kepercayaan yang diberikan FIFA.
Dikatakan Erick Thohir, pada akhir 2023 akan ada pihak FIFA yang mengawasi pelaksanaan kompetisi.
"Jangan terjadi kerusuhan. Inget loh, FIFA akan mengirim beberapa orang ke Indonesia akhir tahun ini," kata mantan Presiden Inter Milan itu.
"Salah satunya stadium security dan safety. Kalau tidak berubah, ya pasti dihukum," sambung Erick Thohir.
Dia menambahkan, Indonesia tidak bisa terus menerus terhindar dari hukuman berat FIFA.
Karena Indonesia bukan anak emas FIFA.
Timnas Indonesia sendiri kini menempati rangking 149 FIFA.
"Masa terus terusan, sudah Kanjuruhan, kemarin ada yang batal (Piala Dunia U-20 2023), dulu ada intervensi pemerintah, tidak dihukum hukum. Indonesia bukan anak emas. Ranking Timnas aja 149, bukan 20 besar. Kalau 20 besar, FIFA mikir," tutupnya.