Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

MotoGP Jerman 2023 - Honda, Inilah Puncak Kemarahan Marc Marquez yang Tak Tertahankan Lagi

By Nestri Y - Sabtu, 17 Juni 2023 | 09:45 WIB
Marc Marquez marah dan kesal mengalami crash dan menabrak Johann Zarco (Prima Pramac) pada sesi P2 MotoGP Jerman 2023 di Sirkuit Sachsenring, Jerman, Jumat (16/6/2023). (MOTOGP)

 

BOLASPORT.COM - Marc Marquez tidak bisa menahan amarahnya lagi usai mengalami crash dan menabrak Johann Zarco pada P2 MotoGP Jerman 2023. Semua kekesalannya menumpuk jadi satu yang berakar dari buruknya performa motor Honda. Gesture jari tengah pun sempat diperlihatkan ke kamera.

Insiden kecelakaan di akhir sesi P2 MotoGP Jerman 2023 di Sirkuit Sachsenring benar-benar menjadikan sesi tersebut super kacau.

Sejumlah pembalap mengalami crash hingga sesi tersebut sempat mendapat jeda red flag.

Namun, satu insiden yang paling menyedot perhatian terjadi di akhir sesi P2, yang menyeret pembalap Repsol Honda, Marc Marquez sebagai lakon utamanya.

Marquez yang tengah mengejar waktu demi mengamankan slot menuju Q2, tak disangka justru mengalami low-side di tikungan 1.

Naas, di saat yang bersamaan, muncullah Johann Zarco (Prima Pramac) yang baru keluar dari pit lane.

Motor Marquez yang tak terkendali menyeret Zarco ke area gravel. 

Bahkan mengakibatkan Desmosedici GP milik pembalap asal Prancis itu sampai terbelah menjadi dua bagian. 

Nasib untung masih menaungi kedua pembalap, di mana baik Marquez maupun Zarco sama-sama tidak mengalami cedera serius.

Namun, momen sesaat usai kecelakaan itulah yang kini banyak digunjingkan.

Pasalnya, Marquez yang masih bisa langsung beranjak dan berjalan, terlihat menunjukkan gesture kesal karena mengalami kecelakaan di saat genting.

Tapi yang paling disorot adalah sikap juara dunia delapan kali itu yang sama sekali tidak menghampiri Zarco, yang masih berada di pinggir lintasan dan terbaring kesakitan.

Baca Juga: Hasil P2 MotoGP Jerman 2023 - Marquez Belah Motor Ducati Jadi 2, Bezzecchi Tercepat di Sesi yang Kacau

Marquez justru sibuk menuju ke arah motornya, berharap masih bisa melanjutkan sesi yang akhirnya hanya berakhir gagal karena dia tak masuk Q2.

Hampir semua perhatian tertuju pada Marquez yang seolah tidak peduli bagaimana keadaan Zarco, yang tertabrak motor RC213V miliknya.

Setelah sesi P2 usai, barulah Marquez berbicara. Pernyataan Marquez sangat kental dengan nada amarah yang tersirat.

Marquez juga sempat menumpahkan amarahnya ketika dia ditanya apakah tidak melihat Zarco yang keluar dari pit lane.

Alih-alih minta maaf, pembalap asal Spanyol itu lebih menyalahkan Zarco yang seharusnya tidak keluar dari pit lane di momen itu atau setidaknya bisa menghindari motornya yang sudah terlanjur low-side.

"Itu pertanyaan yang harus Anda tanyakan padanya," jawab Marquez dengan marah, dikutip BolaSport.com dari Speedweek.

"Anda tahu, saya adalah orang yang akan mengakui kesalahan jika saya memang salah: 'Saya telah bersalah', begitu. Tapi kali ini saya marah!"

"Karena jika ada yang mencegah situasi ini (kecelakaan Johann Zarco), maka itu adalah Johann sendiri," tandasnya.

"Pembalap yang keluar dari pit lane harusnya berhati-hati di sana dan melihat ke belakang (arah pembalap datang)."

"Jika ada pembalap yang datang menderu di sepanjang garis balapan ideal, terutama di menit-menit terakhir sesi latihan seperti itu, seharusnya Anda berhenti dulu di pintu keluar pit."

"Tidak ada gunanya melanjutkan di sana dan kemudian berjuang untuk tetap berada di luar garis balap. Karena sudah sering kita lihat saat melakukan pengereman di sana ban depan sangat mudah terkunci dan terjatuh. Hari ini kita melihatnya dengan Fabio Quartararo dan Aleix Espargaró. Dan semakin sulit ketika Anda menekan di menit-menit terakhir latihan," terang Marquez.

Mendengar jawaban Marquez mungkin terdengar egois.

Tetapi di sisi lain, amarah pembalap 30 tahun itu justru lebih menitikberatkan pada rasa frustrasinya yang telah menumpuk sepanjang sesi latihan dan mungkin dalam beberapa seri MotoGP terakhir tahun ini.

Pasalnya, motor Honda milik Marquez sudah tidak beres sejak awal sesi latihan. Bahkan sejak latihan perdana (P1).

Motornya sering mengalami guncangan di sirkuit yang sejatinya menjadi sirkuit kekuasaannya.

Beberapa kali di sesi P2, Marquez masih berhasil melakukan penyelamatan di beberapa titik tikungan.

Tetapi guncangan di tikungan 11 yang cukup parah, sampai membuat dia sudah terlihat jengkel, hingga menunjukan jari tengahnya ke kamera dasbor motor.

Sebuah sikap marah dan jengkel yang jarang ditunjukkan Marquez selama ini bersama Honda.

"Kamera sudah menangkap semuanya dengan baik," ujar Marquez soal gesture jari tengahnya.

"Itu adalah situasi yang sulit, adrenalin sangat tinggi karena saya baru saja mengalami kecelakaan di tikungan yang sangat cepat. Saya sudah menerima banyak, banyak peringatan sebelumnya hari itu. Saya pikir saya harus memperlambat sedikit dan menyesuaikan kecepatan saya."

"Sachsenring adalah trek yang saya suka. Anda juga bisa melihatnya pagi hari (sesi P1). Tapi tak lama setelah itu, saya mulai mencapai batas motornya."

"Seharusnya motor ini mudah dikendarai di sini. Tapi saat mencapai batasnya, tidak ada yang bisa saya lakukan, batas itu tidak bisa dilampaui."

"Saya mengalami momen mencemaskan dengan motor ini saat menggunakan wheelbase lebih panjang. Kami harus menemukan set-up yang tepat untuk hari Sabtu."

"Motornya bertingkah sangat aneh. Saya hampir jatuh beberapa kali hari ini. Kami (tim Honda) harus mencari tahu bagaimana kami bisa meningkat di hari Sabtu."

"Tapi untuk saat ini kami masih belum memahami apapun," ujar Marquez yang akan berjuang pada babak kualifikasi tahap Q1 lebih dulu.

Baca Juga: MotoGP Jerman 2023 - Marc Marquez: Teken Kontrak dengan Honda Bukan Sebuah Kesalahan

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P