Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Pebulu tangkis tunggal putri asal Spanyol, Carolina Marin, menyambut suka cita pencapaiannya berhasil melangkah ke partai puncak Indonesia Open 2023.
Carolina Marin kembali ke laga final turnamen bulu tangkis BWF World Tour Super 1000 setelah terakhir kali pada China Open 2019.
Pemain berusia 30 tahun itu sukses mengatasi perlawanan andalan Thailand, Ratchanok Intanon.
Bertanding di Istora Senayan, Jakarta, Sabtu (17/6/2023) Marin menang dua gim langsung, dengan skor 21-12, 21-11.
Untuk kedua kalinya dalam setahun, Marin kembali merasakan atmosfer laga final usai pencapaian yang sama pada Indonesia Masters, bulan Januari lalu.
"Sangat senang dengan penampilan ini, bukan sekadar karena lolos ke final, tetapi sudah cukup lama sejak saya menghadapi pemain-pemain top," kata Marin kepada BolaSport.com dan awak media seusai laga.
Baca Juga: Indonesia Open 2023 - Telan Kekalahan, An Se-young Mengaku Kelelahan
"Hasil ini memberi saya kepercayaan diri yang bagus tetapi seperti yang saya bilang kemarin, fokus harus terjaga ke arah yang benar."
"Tidak mudah bermain di level tertinggi lagi setelah absen selama dua tahun.
setahun pertama setelah kembali dari cedera sangat sulit," ujarnya.
"Secara mental sulit untuk kembali merasa percaya diri menghadapi pemain-pemain top."
"Tetapi sekarang saya berada dalam momen yang bagus," ucap Marin.
Pemain dengan tiga gelar juara dunia itu kemudian mengungkapkan perasaan positifnya bermain di Istora.
Di mana Istora memiliki kenangan manis maupun pahit bagi Marin.
Ya, Marin berhasil meraih gelar juara dunia yang kedua pada tahun 2015 di Istora.
Namun kenangan buruk juga dialaminya saat tampil pada partai final Indonesia Masters tahun 2019.
Saat itu, Marin mengalami cedera ligamen lutut kanan saat sedang menghadapi pemain India, Saina Nehwal.
Baca Juga: Indonesia Open 2023 - Media Malaysia Soroti Kekalahan Fajar/Rian, Juara Asia Beri Kekecewaan Besar
"Istora selalu menjadi stadion yang spesial buat saya. Begitu banyak memori bagus di sini," kata Marin.
"Saya memenangi gelar juara dunia kedua saya di sini, saya mengalami cedera di sini."
"Penonton di sini membuat saya merasa seperti berada di rumah," ujarnya.
Pada partai puncak, derbi peraih medali emas Olimpiade akan tersaji. Marin akan bertemu wakil China, Chen Yu Fei.
Chen sudah lebih dulu melangkah ke Final usai menghentikan tren positif pemain Korea Selatan, An Se-young, dengan skor 21-8, 21-17.