Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Indonesia Open 2023 resmi bakal jadi seri turnamen terakhir yang diselenggarakan di Istora Senayan. Tahun depan, venue baru yang lebih berkapasitas besar siap menyambut.
Indonesia Open 2023 menjadi kenangan terakhir dari ajang bulu tangkis paling bergengsi di Tanah Air itu dengan stadion indoor legendaris, Istora Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta.
Penyelenggaraan turnamen BWF World Tour Super 1000 di Istora pada tahun ini, akan menjadi yang terakhir kalinya.
PBSI telah mengonfirmasi bahwa pada tahun depan, Indonesia Open akan dilaksanakan di gelanggangang olahraga terbaru milik Tanah Air, Indonesia Arena.
"Penyelenggaraan (Indonesia Open, red) di Istora tahun ini adalah yang terakhir," tutur Wakil Ketua II PP PBSI, Eduart Wolok, dalam siaran pers PBSI.
"Sampai jumpa di Indonesia Arena pada tahun depan," lanjutnya.
Sebagai ungkapan perpisahan pada edisi terakhir di Istora, Eduart berterima kasih kepada para penggemar bulu tangkis Tanah Air yang selalu meramaikan Istora.
Arena yang berkapastias kurang lebih sekitar 6.000 penonton sejak selesai direnovasi pada 2018 itu hampir selalu terlihat penuh.
Keramaian penonton dan atmosfer meriah yang mengiringi membuat Indonesia Open dirindukan oleh para pemain, baik dari dalam maupun luar negeri.
"Saya mewakili seluruh panitia merasa bangga dan terhormat bisa kembali menyelenggarakan Indonesia Open 2023 dengan lancar, dari awal sampai akhir," ucap Eduart.
"Turnamen ini menyajikan pertarungan yang menarik, mengingat selain masuk kategori BWF Super 1000."
"Turnamen ini juga sudah masuk dalam perhitungan kualifikasi poin Olimpiade Paris 2024," imbuhnya.
Menyambut seri terbaru Indonesia Open tahun depan di arena baru akan menjadi hal baru bagi seluruh pemain.
Indonesia Arena sendiri diketahui memiliki kapasitas penonton yang lebih banyak yaitu sekitar 16.500 penonton.
Baca Juga: Update Ranking BWF - Anthony Masih Deputi Axelsen dan Pram/Yere Halau Kudeta ke Fajar/Rian
Ini dua kali lipat lebih banyak dari Istora Senayan.
Di satu sisi, berpindahnya venue lama ke venue baru diharapkan turut memberikan tuah positif untuk prestasi tuan rumah.
Pasalnya, sudah cukup lama Indonesia justru tidak mencicipi gelar juara di Indonesia Open.
Sudah dua edisi terakhir, skuad Merah Putih selalu tanpa gelar di rumah sendiri.
Terakhir kali wakil tuan rumah naik ke podium tertinggi adalah pada edisi 2021, saat itu Indonesia Open digelar di Bali.
Ganda putra, Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo, menjadi pemuas dahaga setelah memenangi laga sengit dengan lawan dan diri mereka sendiri.
Adapun Indonesia Open terakhir di Istora dengan pemenang dari Tanah Air adalah pada 2019, juga oleh Marcus/Kevin.
Secara kesuluruhan, prestasi Indonesia di ajang ini masih seret.
Dalam satu dekade terakhir, total Indonesia 'hanya' mengantongi 6 gelar juara.
Baca Juga: Jadwal Taipei Open 2023 - Rachel/Trias Beraksi, Indonesia Kirim 10 Wakil
Itupun pemenangnya adalah wajah-wajah yang sama seperti Marcus/Kevin (2018-2021), Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir (2017-2018) dan Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan (2013).
Sedangkan dari nomor tunggal, pencapaian terbaik baru saja diraih Anthony Sinisuka Ginting dengan menjadi runner-up pada edisi tahun ini.
Asa Anthony mengulangi kesuksesan yang telah hilang sejak 2012 dijegal pemain nomor satu dunia, Viktor Axelsen (Denmark).