Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Keberadaan tunggal putra nomor satu Malaysia, Lee Zii Jia, dalam program khusus menuju Olimpiade Paris 2024 mulai diragukan setelah kembali menelan early exit pada Indonesia Open 2023.
Indonesia Open 2023 menjadi puncak rasa frustrasi Lee Zii Jia yang sudah berulang kali menderita kekalahan prematur.
Fase apiknya tatkala membela Malaysia pada Sudirman Cup 2023 ternyata tidak bertahan lama dan seolah hanya sementara saja.
Sekembalinya dia berlaga di panggung turnamen BWF World Tour, Lee Zii Jia kembali dalam performa minor.
Kekalahan di babak 32 besar Indonesia Open 2023, membuat mantan Juara Asia itu membuat keputusan besar dengan mengambil cuti dari turnamen dalam waktu yang tidak ditentukan.
Kegagalan demi kegagalan yang diterima Lee memang semakin membuatnya berada dalam tekanan besar.
Apalagi, peringkatnya kini sudah merosot tajam.
Dari sempat bertengger di peringkat dua dunia, kini Lee Zii Jia sudah terlempar dari 10 besar di peringkat 11.
Baca Juga: Update Ranking BWF - Anthony Masih Deputi Axelsen dan Pram/Yere Halau Kudeta ke Fajar/Rian
Kemerosotan tajam itulah yang sekarang membuat publik Negeri Jiran mulai meragukan keberadaan juara Thailand Open 2022 itu dalam RTG (Road to Gold) pemerintah Malaysia.
Sebuah program khusus yang diselenggarakan pemerintah Malaysia dalam memilih atlet-atlet potensial yang bisa ditarget untuk meraih medali emas pada Olimpiade Paris 2024.
Dalam program elit itu, ada sejumlah hak untuk para atlet terpilih, dari segi fasilitas dan prosi-porsi latihan yang dipantau lebih keras.
Namun syarat pemain yang bisa masuk dalam daftar RTG pun tidak mudah. Setidaknya masuk dalam 10 besar atau merupakan peraih medali Olimpiade.
Di sinilah, Lee Zii Jia mulai tidak memenuhi persyaratan itu setelah rankingnya merosot.
Banyak yang berspekulasi bahwa nasib Lee Zii Jia bisa terancam keluar dari program RTG Malaysia.
Sebagaimana halnya ganda campuran independen Malaysia, Tan Kian Meng/Lai Pei Jing, yang performanya mulai menunjukkan penurunan. Mereka malah sudah diberi tenggat waktu sampai September untuk menunjukkan perbaikan.
Sebagai informasi, bagi para pemain independen, termasuk Lee Zii Jia, menjadi atlet yang masuk daftar program RTG jelas akan memberi manfaat yang sangat banyak.
Bahkan sebelumnya, Zii Jia sudah pernah meminta untuk dibantu secara finansial dalam mengikuti sejumlah turnamen selama kualifikasi Olimpiade Paris 2024, demi mengejar poin sebanyak mungkin.
Di tengah keraguan publik Negeri Jiran yang muncul, Komite RTG yang telah mengadakan rapat pada Senin (19/6/2023) menyatakan bahwa nasib Lee ZIi Jia masih aman.
Koordinator RTG Malaysia, Stuart Ramalingam menegaskannya tetapi dengan catatan tertentu.
"Baik Lee Chong Wei (anggota komite) dan saya sendiri telah menghubungi Lee Zii Jia secara langsung. Dan juga pelatih Wong Tat Meng (pelatih baru Zii Jia), untuk memastikan bahwa pada pertemuan berikutnya, kami akan bertemu dengannya dan pelatihnya," ucap Stuart dikutip BolaSport.com dari New Straits Times.
"Untuk saat ini, Zii Jia akan tetap jadi bagian dari RTG sampai diadakan pertemuan berikutnya bersama pelatihnya dan memutuskan rencana selanjutnya."
"Sampai saat itu tiba, tidak ada perubahan pada statusnya," imbuh sang ketua Komite.
Stuart Ramalingam juga menyadari bahwa grafik menurun dari penampilan Lee Zii Jia wajar membuat posisinya makin diragukan di RTG.
"Mungkin jika melihat berdasarkan hasilnya baru-baru ini, itu memang bisa menimbulkan tanda tanya. Tapi berdasarkan peringkat saat ini, dia masih ada dalam daftar (RTG)."
"Maka dari itu, penting bagi kami untuk bicara dulu dengan pelatihnya untuk mengetahui apa rencana mereka," tandasnya.
Penurunan performa yang cukup drastis telah diperlihatkan sejak tahun lalu yang berujung dengan memecat Indra Wijaya secara sepihak.
Sempat ingin bersikeras bermain mandiri tanpa pelatih, pada akhirnya bulan lalu Lee Zii Jia merekrut pelatih Wong Tat Meng yang sempat melatih di Hong Kong.
Debut Wong Tat Meng melatih Zii Jia masih tertunda, karena selepas Indonesia Open 2023, pemain 25 tahun itu memutuskan hiatus dari sejumlah turnamen sampai periode yang tidak ditentukan, sebagai imbas dari kekalahan beruntun di babak-babak awal turnamen BWF yang ia ikuti pada tahun ini.
Baca Juga: Shi Yu Qi Terindikasi Siap Pensiun, Asian Games hingga Olimpiade Paris 2024 Destinasi Terakhir?