Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Ketua Umum PSSI, Erick Thohir berharap 18 wasit yang lolos seleksi dan bakal memimpin kompetisi Liga 1 2023/2024 diharapakan bisa amanah dan bebas dari kontroversial.
Seperti diketahui, wasit-wasit Liga 1 sebelumnya banyak yang menerima kritikan.
Hal ini karena banyak keputusan dari wasit Liga 1 yang dinilai kontroversial atau yang bersifat menimbulkan perdebatan.
Untuk memperbaiki hal ini, Erick Thohir pun bekerja sama dengan Federasi Sepak Bola Jepang (JFA) hingga meminta bantuan ke FIFA.
Baca Juga: Erick Thohir Akan Bawa Pierluigi Collina untuk Didik Wasit di Indonesia
Tentu saja ini dilakukan untuk membantu dan membuat sepak bola Indonesia lebih berkualitas ke depannya.
Langkah yang telah dilakukan PSSI dalam waktu dekat ini terkait seleksi wasit.
PSSI telah melakukan seleksi wasit mulai 15-16 Juni 2023 dengan diikuti oleh 161 wasit dan dua asisten wasit FIFA, serta 1 wasit AFC Elite Referee.
Setelah seleksi dilakukan dipastikan tidak banyak wasit yang lolos dan bisa mempimpin kompetisi musim ini.
Sebab dari 55 wasit Liga 1 hanya terdapat 18 wasit yang lolos.
Mereka dipastikan akan memimpin pertandingan Liga 1 2023/2024 nantinya.
Sementara sisanya yakni wasit yang berada di peringkat 19 hingga 28 nantinya akan memimpin Liga 2.
Seleksi untuk wasit ini memang dilakukan secara ketat, dengan harapan bisa membuat sepak bola Indonesia lebih baik.
Baca Juga: FIFA Dibuat Terkejut karena Hanya 18 Wasit di Indonesia yang Lolos Kualifikasi
Kemudian untuk sisa wasit yang ada akan dimaksimalkan untuk memimpin kompetisi Liga 2 hingga Elite Pro Academy (EPA).
Tak hanya soal seleksi ketat yang dilakukan PSSI, Erick Thohir pun telah menjamin wasit.
Wasit-wasit yang bakal bertugas dipastikan akan menerima gaji besar.
Pria yang juga menjabat sebagai Menteri BUMN tersebut juga telah memastikan wasit-wasit Liga 1 mendapatkan BPJS Ketenagakerjaan.
Dengan harapan wasit-wasit di Indonesia bisa lebih bertanggung jawab dan tak akan ada main mata.
Sebab Erick ingin kompetisi di Indonesia pun bebas dari pengaturan skor atau mafia.
Untuk itu, mantan Presiden Inter Milan tersebut meminta para wasit agar tidak main-main.
Ia menekankan kepada wasit di Indonesia agar tidak ada kecurangan dalam pertandingan.
Baca Juga: Duel Timnas Indonesia Vs Argentina Dipimpin Wasit asal Malaysia
Wasit atau sang pengadil lapangan diharapkan bisa bertindak tegas sesuai dengan apa yang terjadi di lapangan.
Sehingga keputusan wasit nantinya pun tak akan dianggap kontroversial.
Mantan Ketua Komite Olimpiade Indonesia (KOI) itu meminta agar wasit-wasit yang telah dinyatakan lolos bisa menjaga amanah dengan baik.
Dengan begitu, kontoversial pun diharapkan tak akan terjadi lagi ke depannya kepada para wasit.
“Saya berharap 18 wasit di Liga 1 dan 24 wasit di Liga 2 yang dinyatakan lolos, mampu menjaga amanah yang diberikan,” ujar Erick Thohir kepada awak media termasuk BolaSport.com, di GBK Arena, Senayan, Jakarta, Kamis (22/6/2023).
“Mereka mau menjadi bagian dari yang sama-sama kita inginkan, siap menjalani sumpah, dan berkomitmen penuh agar sepakbola kita dihargai,” ucapnya.
Lebih lanjut, Erick pun memastikan bahwa wasit-wasit yang ada saat ini dipastikan kesejahteraannya.
Oleh karena itu, diharapkan wasit pun bisa bebas dari match fixing dan tak melakukan hal-hal yang tak diinginkan.
Sebab PSSI juga mengaku siap memberi hukuman atau sanksi kepada wasit yang bakal main mata.
Hal ini karena, Erick mengaku telah mengupayakan semua yang terbaik untuk para wasit.
Baca Juga: Erick Thohir: Gaji Wasit Liga 1 Lebih Tinggi dari Menteri di Indonesia
Untuk itu, ia meminta komitmen para pemain agar tidak melakukan masalah.
Sebab ia ingin kritikan kepada wasit pun bisa berkurang tidak seperti yang terjadi pada masa lalu.
Selama ini wasit selalu banyak dikritik karena dinilai tak becus dalam bekerja.
Bahkan tak sedikit yang mengkritik wasit Liga 1 karena keputusannya dinilai tak tepat.
Sehingga timbul isu-isu wasit match fixing dan lain sebagainya.
Erick pun mengingatkan PSSI siap memberikan sanksi berat kepada wasit apabila ketahuan melakukan hal-hal yang tak diinginkan tersebut.
“Kalau mereka alasan tidak cukup lalu terima sampingan, sudah wajar boleh saya hukum ini sudah di atas kuota rupanya,” kata Erick Thohir.
“Liga 2, 14 kali tiup, ya mendekati."
"Nah, ini saya rasa bagian kami mempercayao wasit untuk bisa mandiri,” lanjutnya.
Erick mengatakan bahwa kesejahteraan wasit telah dijamin.
Sehingga seharusnya tidak ada alasan pendapatan kurang dan yang lainnya.
Baca Juga: Ketum PSSI Janjikan Tujuh Bulan untuk Bangun Fasilitas VAR di Liga 1
“Dengan sering meniup, maka pendapatan akan bertambah dan otomatis kesejahteraan naik sehingga akan sulit diintervensi,” tutur Erick.
“Selain ini, kami juga memperhatikan hal-hal lain, seperti BPJS Ketenagakerjaan demi jaminan kesehatan dan rasa aman saat bertugas,” pungkasnya.
“Wasit akan kita jaga dan diperhatikan karena ini penting untuk mengurangi polemik yang terjadi di masa lalu.”
Dengan begitu, PSSI berharap para wasit bisa amanah dalam memimpin setiap pertandingan nantinya.