Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Absennya Marc Marquez Bikin Susah Semua, Bos LCR Kritik Keras Honda karena Minim Terobosan

By Wahid Fahrur Annas - Jumat, 30 Juni 2023 | 11:40 WIB
Manajer tim Repsol Honda, Alberto Puig (kanan) bersama Marc Marquez pada seri balap MotoGP Belanda 2023 di Sirkuit Assen, Jumat (23/6/2023). (MOTOGP.COM)

BOLASPORT.COM - Bos tim LCR Honda, Lucio Cecchinello, menjelaskan situasi saat ini yang sudah sulit semakin bertambah karena absennya Marc Marquez.

Pembalap Repsol Honda itu tak mampu maksimal dalam melakukan pengembangan motor karena cedera yang dialami.

Marquez sudah absen dalam dua seri beruntun pada balapan utama GP Jerman dan GP Belanda.

Hal itu tak lepas dari kukuhnya Honda yang menempatkan Marquez sebagai orang penting untuk melakukan pengembangan.

Tak adanya Marquez membuat semua pihak di Honda hanya bisa menunggu dan menunggu.

Tentunya keputusan pabrikan Jepang itu sangat membebani tim satelit mereka.

Baca Juga: Marc Marquez Si Paling Honda, Pengamat MotoGP Umbar 1 Skenario

"Saya harus mengatakan bahwa absennya Márquez sangat membebani," kata Cecchinello dikutip BolaSport.com dari GPOne.

"Tidak hanya di awal musim, tapi sejak 2020, karena kami tahu dia mengalami beberapa perubahan."

"Dan Honda telah menempatkan diri dalam posisi menunggu Marc untuk melakukan pengembangan penting pada motornya."

"Mereka (Honda) telah melakukan beberapa hal, tapi tidak cukup."

"Kami telah melakukan semua yang kami bisa untuk memaksimalkan motor yang kami miliki dan hasil yang penting datang dari Austin," tuturnya.

"Itu bukan kemenangan (Alex Rins) yang kebetulan, itu dibangun selama akhir pekan," ujarnya.

Bukan hanya Honda yang mengalami kesulitan. Kesenjangan antara pabrikan Eropa dan Jepang semakin melebar, dengan Yamaha berada dalam masalah serius.

Cecchinello menyatakan daya saing tinggi yang diciptakan pabrikan Jepang hingga musim 2019 membuat mereka tidak lagi memiliki kemampuan berinovasi.

Dia mengkritik keras para pabrikan Jepang yang tidak memiliki kemampuan untuk melakukan inovasi dan terobosan.

"Saya pikir daya saing tinggi yang dimiliki Honda hingga 2019, serta Yamaha sendiri, membuat mereka tidak lagi memiliki kemampuan untuk berinovasi," ucap Cecchinello.

"Ducati dan Aprilia telah melakukan hal itu, dan mereka telah menghasilkan beberapa inovasi yang sangat menarik, seperti undercut di bagian belakang."

"Embel-embel aerodinamis dan konsep-konsep baru tentang bagaimana menggunakan aerodinamika untuk membuat motor berbelok lebih baik dan meningkatkan cengkeraman."

Baca Juga: Valentino Rossi Sampai Dibawa-bawa, Yamaha Seperti Deja Vu Saat Merana pada MotoGP 2023

Cecchinello kemudian membandingkan kasus lain di luar MotoGP, di mana orang-orang Jepang berani melakukan inovasi.

"Orang Jepang tidak memiliki kemampuan untuk melihat lebih jauh," ucap Cecchinello.

"Jika Anda melihat sejarah, orang Jepang tidak pandai menciptakan sesuatu seperti halnya meniru dan meningkatkan apa yang bisa dilakukan oleh orang Eropa."

"Ketika mereka memutuskan untuk melakukan sesuatu, mereka mampu melakukannya. Kita telah melihatnya di Formula 1, di Dakar, di Suzuka 8 Hours, dan dalam banyak kasus lainnya."

"Mereka menyingsingkan lengan baju mereka sekarang, dengan kecepatan mereka sendiri, dan saya yakin dalam beberapa tahun mereka akan mampu membuat RC213V yang kompetitif," ujar Cecchinello.

Di luar itu, Cecchinello tetap berharap Honda mampu mempertahankan Marquez.

"Tapi tentu saja upaya yang mereka lakukan, baik dari segi sumber daya manusia dan investasi, akan membuat Márquez pantas untuk bertahan," ujar Cecchinello.

Baca Juga: Manajer Joan Mir Mencak-mencak, Pindah Repsol Honda Berujung Bencana

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P