Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Erick Thohir: Belajar dari Jepang, Liga Indonesia Harus Jadi Nomor 1 di Asia Tenggara

By Beri Bagja - Selasa, 4 Juli 2023 | 19:25 WIB
Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia, Dito Ariotedjo (tengah) dan Ketua Umum PSSI, Erick Thohir (tiga dari kiri) sedang berfoto bersama dengan jajaran Cerezo Osaka dan Asiana Soccer School dalam momen peresmian kerja sama kedua pihak di Jakarta (4/7/2023). (MUHAMMAD ALIF AZIZ MARDIANSYAH/BOLASPORT.COM)

BOLASPORT.COM - Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, menjadikan Jepang sebagai contoh bagaimana merancang proyek sepak bola yang terstruktur hingga menjadi kekuatan elite di Asia.

Erick Thohir menghadiri acara peresmian kerja sama Asiana Soccer School dengan klub elite Liga Jepang, Cerezo Osaka.

Penandatanganan MoU Asiana dengan pihak Osaka dilakukan di Hotel Fairmont, Senayan, Jakarta, Selasa (4/7/2023).

Orang nomor satu di PSSI yang juga menjabat Menteri BUMN tersebut mengapresiasi langkah kedua pihak untuk mengembangkan sepak bola akar rumput (grassroots).

Menurut Erick, grassroots ialah fondasi penting guna membangun kekuatan sepak bola.

"Saya ucapkan selamat kepada Asiana yang konsisten membangun sepak bola Indonesia dari grassroots dan mendapatkan partner Osaka yang bisa terus meningkatkan generasi muda di kedua negara," ucapnya.

Baca Juga: Erick Thohir Persilakan Klub Liga 1 Pakai JIS, Persija Berminat?

Erick berharap dengan membangun sepak bola level akademi, Indonesia dapat mencontoh kemajuan Jepang.

"Membangun sesuatu secara kontinu itu butuh waktu dan struktur yang panjang. Contoh bangsa Jepang," kata pria yang pernah menjabat Presiden Inter Milan.

"Mereka awalnya lebih terkenal dengan bisbol dan sumo, tetapi bisa mengubah paradigma menjadi salah satu negara sepak bola terbaik di Asia."

"Jepang bisa mendapat ranking FIFA di peringkat 20 besar dunia," imbuhnya.

Erick menambahkan bahwa kemajuan Jepang terjadi karena mereka disiplin menjalankan proyek membangun sepak bolanya dalam 30 tahun terakhir.

Negeri Sakura mengawalinya dengan visi untuk juara Piala Dunia 2092, atau pada tahun ke-100 sejak proyek ini mulai dieksekusi 1992 silam.

Kini masterplan itu sudah melahirkan bukti yang sahih.

Timnas Jepang tak pernah absen tampil di Piala Dunia sejak 1998, yang merupakan partisipasi perdananya.

Dalam dua pergelaran terakhir, Samurai Biru selalu berhasil lolos ke 16 besar.

Seperti saat menjadi tuan rumah edisi 2002 juga di Afsel 2010, itulah titik pencapaian tertinggi timnas Jepang di Piala Dunia.

OZAN KOSE/AFP
Para pemain timnas Jepang saat merayakan gol yang dicetak oleh Daizen Maeda (25) ke gawang timnas Kroasia pada partai 16 besar Piala Dunia 2022, Senin (5/12/2022).

Para pemain mereka pun tak henti mengorbit di klub-klub top Eropa.

"Ini perjuangan 30 tahun bangsa Jepang membangun sepak bolanya," ujar Erick.

"Mereka punya blueprint 100 tahun sepak bola Jepang."

"Proyek itu terus dilakukan tanpa melihat kondisi politik, ekonomi, atau siapa yang memimpin federasi."

"Karena itu ketika Tragedi Kanjuruhan terjadi, yang bisa selamatkan Indonesia adalah kita berikan blueprint Indonesia membangun sepak bola 2045 dan komitmen perbaiki stadion," lanjutnya.

Baca Juga: Zahra Musdalifah Resmi Bergabung ke Tim Cerezo Osaka Yanmar Ladies 

Namun, ia mengakui tentu mengimplementasikan cetak biru sepak bola Indonesia 2045 tidak mudah.

"Karena itu saya percaya sejak awal kita langsung kontak Jepang untuk bisa mengeksplor kerja sama yang saling menguntungkan dengan Indonesia," katanya.

Erick juga menekankan target Liga 1 harus menjadi kompetisi terkemuka di Asia.

"Punya cita-cita Liga Indonesia harus jadi liga nomor satu di Asia Tenggara, tidak mungkin dengan negara sebesar ini jadi nomor enam," tuturnya.

"Saya yakin dengan sinergi saling menguntungkan, kita juga bisa mendorong Liga Jepang jadi nomor satu di Asia," imbuhnya.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P