Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Pembalap muda sensasional, Pedro Acosta, makin dekat untuk mentas di kelas utama MotoGP.
Sosok yang sudah mencuri perhatian sejak balapan debutnya bisa memegang omongan Manajer Tim Red Bull KTM, Francesco Guidotti.
Dalam kalimatnya kepada GPOne, Guidotti membenarkan spekulasi yang menyebut Acosta akan berlomba di MotoGP musim depan.
Baca Juga: Ketika Rookie MotoGP Mulai Terancam Kehadiran Bocah Ajaib KTM
"Acosta tetap menjadi pembalap KTM, kami punya opsi yang bisa dipaksakan dan sudah jelas kami sudah melakukannya," kata Guidotti.
Acosta menjadi salah satu pembalap binaan KTM yang berhasil menunjukkan sinar terangnya.
Lulus dari jenjang junior dengan titel dari Red Bull Rookies Cup dan 3 kemenangan di CEV Moto3 pada 2020, Acosta langsung menjadi kandidat juara di Moto3 dalam debut pada tahun berikutnya.
"Saya pilih Pedro Acosta (sebagai favorit juara) di Moto3," kata Jack Miller dalam prediksinya saat konferensi pers jelang seri perdana MotoGP Qatar musim itu.
"Saya mendapat informasi orang dalam dari Aki [Ajo][Kepala Tim Red Bull KTM Ajo] dan katanya dia akan tampil cukup kuat. Jadi saya percaya dengan Aki."
Firasat Ajo, kepala tim penemu bakat Marc Marquez hingga Brad Binder, terbukti benar. Acosta menjadi juara dunia Moto3 hanya pada musim pertamanya.
Acosa tak butuh waktu lama untuk menemukan kecepatannya.
Dalam empat balapan pertamanya di Moto3, pembalap Spanyol itu selalu finis tiga besar dan mencetak tiga kemenangan.
Acosta pun mengungguli rekor jawara balap, Valentino Rossi dan Marc Marquez, baik dalam empat balapan grand prix pertama maupun soal kesuksesan langsung menjadi juara.
Acosta menjadi pembalap pertama yang mampu menjadi juara pada musim pertamanya sejak Loris Capirossi di kelas 125cc (pendahulu Moto3) pada 1990.
Musim ini pun Acosta masih panas. Pembalap kelahiran 25 Mei 2004 itu sedang terlibat perburuan gelar juara dunia Moto2 pada musim keduanya di kelas menengah.
Baca Juga: Pedro Acosta, Anak Nelayan yang Gemparkan Moto3 dan Bikin Valentino Rossi Mau Tunda Pensiun Lagi
Acosta menjadi pembalap yang paling sering menang hingga paruh musim pertama dengan catatan 4 kemenangan dari 8 balapan.
Mengumpulkan 140 poin, dia hanya berjarak delapan poin dari pemuncak klasemen sementara, Tony Arbolino, yang lebih konsisten.
Sebuah kode keras kepada KTM untuk memberinya tempat di MotoGP pun telah keluar dari mulut sosok yang mengidolakan Kevin Schwantz dan Casey Stoner.
"(Bertahan di Moto2) bukan sebuah pilihan dan cara saya berpikir akan berubah banyak untuk berada di Moto2," ujar Acosta kepada MotoGP.com di sela-sela GP Belanda.
"Saya memerlukan target-target baru jika kami terus berjuang untuk gelar juara di Moto2, mungkin itu artinya kami siap naik ke MotoGP."
Ledakan Acosta sampai membuat KTM mengajukan satu tempat ekstra di MotoGP.
Jatah kursi di pabrikan asal Mattighofen, Austria, itu sudah penuh sampai 2024 dengan duet Brad Binder-Jack Miller di tim utama dan Pol Espargaro-Augusto Fernandez di tim satelit Tech3.
Akan tetapi, permintaan KTM ditolak oleh Dorna Sports kendati sebenarnya ada satu slot yang ditinggalkan Suzuki.
"Tidak ada rencana untuk menambah slot 22 motor (pembalap reguler, red) tahun depan," bantah Direktur Olahraga Dorna, Carlos Ezpeleta, kepada Catalunya Radio.
"Faktanya, angka yang ideal bagi kami adalah 20," imbuhnya.
Tertutupnya salah satu jalan untuk menampung talenta besar Acosta tampaknya tak membuat KTM kehabisan akal.
Jika melihat kalimat Guidotti, ada satu penunggang KTM RC16 yang terpaksa ditumbalkan untuk Acosta.
"Dia akan tampil di MotoGP tapi bersama tim mana itu akan menjadi sebuah kejutan," imbuhnya dengan bumbu rahasia.