Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Alwi berhasil membalikkan keadaan ketika ia berhasil bermain dengan lebih sabar.
Tak melulu menyerang, Alwi memilih menunggu momen tepat untuk melakukan counter attack alias serangan balik.
"Di gim pertama saya mainnya terlalu banyak menyerang terus, padahal lawan sudah menunggu dan saya tidak mengubahnya," jelas Alwi.
"Lalu di game kedua karena kalah angin, jadi saya dari setengah ke depannya saya ngangkat dulu, menunggu lawan menyerang lalu saya balik serang. Dari situ saya dapat banyak poin."
"Lalu di game ketiga balik lagi ke lapangan seperti gim satu, sebenarnya agak riskan kalau mau membuka pertahanan, tapi alhamdulillah bisa menang."
Pada gim ketiga, sempat terjadi insiden di poin krusial 18-18 ketika shuttlecok dinyatakan keluar oleh hakim garis, tapi umpire memutuskan poin untuk lawan.
Rupanya, shuttlecock itu sempat mengenai baju Alwi. Sehingga Alwi pun cukup menerimanya.
"Memang agak nyerempet di baju sepertinya, tapi saya menerima dan tidak mempengaruhi psikologis saya. Mungkin lawan yang malah goyah," katanya yang mengaku sempat protes untuk mencoba membela diri.
Terkait kondisi kaki kiri, Alwi mengaku memang sempat agak bermasalah sejak melakoni laga melawan China kemarin. Sehingga pada laga tadi ia pun sempat kembali meminta perawatan medis sembari mencuri nafas dalam keadaan tertekan.
"Dari kemarin sebenarnya sudah recovery, sejak habis sholat shubuh saya merasa agak kurang enak. Lalu karena posisi tertekan saya mencoba untuk cari waktu juga," kata Alwi.