Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Marc Marquez Selalu di Luar Nalar, Curhatan Penguji Jadi Bukti Honda Belum Siap Menang

By Agung Kurniawan - Senin, 10 Juli 2023 | 10:15 WIB
Pembalap Repsol Honda, Marc Marquez, berada di atas kuda besi RC213V pada MotoGP Belanda 2023 (MOTOGP.COM)

BOLASPORT.COM - Pembalap penguji Honda, Stefan Bradl, tak segan buka suara terkait kondisi yang dialami Marc Marquez dan timnya dalam mengarungi paruh pertama MotoGP 2023.

Tidak bisa dipungkiri bahwa Repsol Honda masih merana hingga berakhirnya delapan seri MotoGP 2023 walau mereka memiliki dua amunisi yang pernah menjadi juara dunia.

Marc Marquez dan Joan Mir yang diharapkan mengawal kebangkitan tim asal Tokyo, Jepang tersebut tidak bisa berbuat banyak seiring kinerja RC213V yang jauh dari bayangan.

Menyandang status sebagai juara dunia musim 2020, Mir hingga kini masih berkutat dengan cedera yang dialami sejak terakhir kali mengaspal di seri pembuka.

Sementara itu, kondisi yang tidak jauh lebih baik juga dialami Marquez yang notabene menjadi tumpuan utama Honda dalam mengarungi kompetisi musim ini.

Pembalap berjuluk Baby Alien itu belum meraih satu poin pun dari sesi balapan utama MotoGP 2023 karena situasi sulit yang membelitnya.

Hasil terbaik yang didapat Marquez sejauh ini adalah finis di urutan ketiga pada sesi sprint race GP Portugal yang menjadi seri pembuka musim ini.

Peraih delapan gelar juara dunia tersebut acap kali harus berjibaku dan tampil di luar batas kemampuannya hanya demi melejit di atas RC213V.

Tidak jarang langkah tersebut membuat Marquez mengalami kecelakaan fatal yang membuatnya harus mundur dari sesi balapan utama MotoGP 2023.

Baca Juga: Marc Marquez dan Fabio Quartararo Gelut dengan Motor Sendiri, Yang Lain Silahkan Bermimpi

Ya, Marquez sendiri tidak jarang menunjukkan raut frustrasinya karena dibuat pusing dengan kuda besinya sendiri yang sulit dikendalikan.

Hal tersebut sempat diungkapkan oleh pembalap asal Spanyol itu ketika merampungkan tes pramusim yang dilangsungkan di Sirkuit Sepang, Malaysia bulan Februari kemarin.

"Kami memiliki cukup daya mesin tapi kami tidak bisa melesat di lintasan karena kurangnya traksi," kata Marquez menjelaskan.

"Itulah mengapa kami kehilangan top speed dan tidak bisa melakukan manuver menyusul lawan ketika melaju di trek lurus," tuturnya menambahkan.

Baca Juga: Bos Honda Legawa kok untuk Bukakan Pintu Keluar Marc Marquez, tapi...

Terkait situasi Honda dan Marquez, Stefan Bradl selaku test rider alias pembalap penguji yang bertugas mengembangkan RC213V turut buka suara.

Rider asal Jerman itu menilai bahwa Marquez berangsur-angsur mampu menunjukkan penampilan yang lebih baik walau masih ada kendala yang harus dipecahkan.

Dengan fisik yang semakin prima membuat pembalap berusia 30 tahun itu semakin nyaman ketika menggeber RC213V di lintasan balap.

"Marc Marquez hampir tampil lebih baik lagi sebagai seorang pembalap karena lengan kanannya telah bekerja seperti biasanya dan fisiknya juga semakin prima," ucap Bradl.

"Dia lebih merasa aman dan bebas ketika sedang berada di atas motor, selain itu dia juga sempat dua kali berada di baris depan pada musim 2023 ini," imbuhnya.

Lebih lanjut, Bradl menilai keinginan Marquez belum didukung oleh situasi Honda di mana mereka tertinggal dalam pengembangan perangkat lain seperti aerodinamis.

"Ya, tapi Anda harus melihat bahwa kelas MotoGP telah banyak berubah sejak 2019," ucap Bradl, dilansir BolaSport.com dari Speedweek.

"Kekurangan ada dari segi ban, tapi teknologinya menjadi lebih brutal, dari segi aerodinamis semua perangkat termasuk rear lowering device."

"Perkembangan ekstrim telah terjadi dalam waktu singkat dan dengan perkembangan ini, pabrikan Jepang tidak mengikutinya seperti Eropa," imbuhnya.

Marquez sendiri dipandang selalu tampil di luar batas kemampuannya untuk membawa melejit di tengah keterbatasan yang ada.

Aksi dan hasil yang didapat pemilik nomor 93 itu secara tidak langsung telah menunjukkan bahwa tim berlogo sayap tunggal tersebut belum siap bersaing meraih kemenangan.

"Tapi Marquez mungkin tidak bisa mengubah strateginya, dia tidak bisa menerima bahwa dia berada di urutan kedelapan atau kedua belas di manapun," kata Bradl menjelaskan.

"Begitulah dia, dia selalu berusaha untuk mendapatkan hasil maksimal yang lebih dari itu, Anda tidak bisa menyalahkannya untuk itu."

"Marquez selalu mencapai batasnya dan melampauinya, itu cukup mengkonfirmasi bahwa paket kami belum siap."

"Kami juga tidak berkembang lebih cepat, apakah dia finis ke-12 atau jatuh karena roda depan lagi di lap keenam, itu tidak membuat perbedaan besar bagi tim," imbuhnya.

Baca Juga: Bursa Transfer MotoGP - Valentino Rossi Gagal Selamatkan Franco Morbidelli, Yamaha Pilih Alex Rins

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P