Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Pemain Andalan Lebih Milih Keluar dari Persebaya Karena Sering Diserang Suporter di Medsos

By Sasongko Dwi Saputro - Senin, 10 Juli 2023 | 22:00 WIB
Pemain Persebaya Surabaya, Sho Yamamoto yang mendapatkan pengawalan ketat dari Kapten Persis Solo, Eky Taufik pada laga perdana Liga 1 2023/2024 di Stadion Manahan, Solo, Sabtu (1/7/2023) (Persebaya.id)

BOLASPORT.COM - Manajer Persebaya Surabaya, Yahya Alkatiri ungkap alasan banyaknya pemain andalan keluar dari klub kebanggaan Kota Surabaya tersebut.

Pernyataan tersebut disampaikan oleh Yahya Alkatiri kepada Surya.co.id pada Sabtu (8/7/2023).

Persebaya Surabaya merupakan klub legendaris dengan dukungan suporter militan yaitu Bonek.

Bermain untuk klub seperti Persebaya tentu memiliki sisi positif dan negatif.

Sisi positifnya tak lain adalah dukungan yang dapat dirasakan baik di atas lapangan maupun di luar lapangan.

Tetapi dukungan itu bisa berubah menjadi paido (makna: tidak percaya; memarahi; menyalahkan) apabila pemain dinilai tak tampil dengan performa terbaik atau tim mendapatkan hasil minor.

Terkait paido yang kerap dirasakan pemain Persebaya, Manajer Yahya Alkatiri buka suara.

Yahya mengungkapkan bahwa suporter memang boleh melakukan koreksi terhadap pemain, tetapi ada cara tersendiri.

Baca Juga: Singgung soal VAR, Bos Persebaya Colek Erick Thohir Terkait Keputusan Wasit Liga 1 yang Masih Kontroversial

Pasalnya paido yang diterima oleh pemain hingga menyasar ke keluarga pemain.

"Kalau kita mau mengkoreksi, lakukanlah degan cara-cara yang baik," ujar Yahya Alkatiri.

"Bukan dengan cara menyerang ke keluarga sampai misuhi," lanjutnya.

Bagi Eks Manajer Persik Kediri itu, bentuk paido seperti demikian tidak membuat pemain lebih baik.

"Seolah-olah kalian ini tidak mendukung Persebaya."

"Malah menghancurkan pemain," sambung Yahya Alkatiri.

Ia juga membocorkan bahwa ada beberapa pemain yang tak kerasan atau ingin keluar karena bentuk paido seperti demikian.

"Udah berapa orang yang keluar karena seperti ini," lanjut Yahya.

Satu pemain yang terang-terangan hengkang karena bentuk paido yang menyasar keluarga tentu saja adalah Rachmat Irianto.

Baca Juga: Sho Yamamoto Selalu Diganti dalam 2 Laga Persebaya, Aji Santoso Pasang Badan

Pemain yang akrab dipanggil Rian itu hengkang dari Persebaya pada awal Liga 1 2022/2023 lalu karena paido yang terus didapatkannya hingga menyasar keluarga.

"Ini seharusnya jadi pelajaran buat siapapun. jangan sampai maido (melakukan paido) itu membunuh karakter dari pemain"

Yahya juga menyoroti paido yang datang saat pemain sendiri sudah berusaha maksimal sesuai arahan pelatih.

"Pemain sudah maksimal, menurut pelatih bagus. tiba-tiba menurut supporter permainannya jelek, bunuh diri, blunder," ujar Yahya Alkatiri.

Lebih lanjut, performa baik atau buruknya pemain bisa dinilai dan ditindaklanjuti oleh pelatih Aji Santoso.

Sedangkan masalah hasil minor akan menjadi tanggung jawab manajemen.

"Jangankan kalah, menang itu masih bisa kita evaluasi," pungkas Yahya.

Evaluasi dari manajemen sendiri sudah terlihat pada pekan kedua Liga 1 2023/2024.

Baca Juga: Aji Santoso Bongkar Masalah Persebaya usai Ditahan Barito Putera

Usai ditahan imbang oleh Barito Putera, Azrul Ananda selaku CEO Persebaya Surabaya langsung menyuarakan akan melakukan evaluasi tim.

"Kami pasti akan melakukan evaluasi ke tim kami sendiri, karena memang performa tim kami tidak sesuai ekspektasi, masih bisa lebih baik lagi," ungkap Azrul Ananda pada Sabtu (8/7/2023).

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P