Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Konflik Mbappe Vs PSG Makin Runcing, Dilarang Satu Pesawat dengan Rekan Setim

By Beri Bagja - Rabu, 12 Juli 2023 | 07:45 WIB
Penyerang Paris Saint-Germain, Kylian Mbappe, terancam tak ikut tur pramusim klub karena konflik dengan PSG akibat urusan kontrak. (TWITTER.COM/ULTRA_SURISTIC)

BOLASPORT.COM - Konflik Kylian Mbappe dengan PSG makin runcing, dia terancam tak boleh ikut satu pesawat dengan rekan setimnya lagi.

Hanya lima hari dari sekarang, 17 Juli 2023, Kylian Mbappe dijadwalkan menjalani latihan perdana musim baru dengan Paris Saint-Germain.

Lima hari kemudian, Luis Enrique akan membawa pasukannya terbang ke Jepang.

PSG bakal melakoni agenda tur pramusim melawan tiga klub.

Trilaga yang menanti ialah versus Al Nassr (25/7/2023), Cerezo Osaka (28/7/2023), dan Inter Milan (1/8/2023).

Namun, PSG terancam tak diperkuat Mbappe dalam laga-laga tersebut.

Hal ini sehubungan konflik internal sang pemain dengan klub perihal situasi kontrak yang tak juga menemui solusi.

Kedua kubu sama-sama kukuh dengan posisinya.

Baca Juga: Lionel Messi Tiba di Florida, Pelatih Inter Miami Tak Mau Kasih Banyak Bocoran Dulu

Mbappe belum sepakat meneken perpanjangan kontrak yang bakal mengikatnya sampai 2025.

Itu membuat sang kapten timnas Prancis bakal pergi secara gratis pada bursa transfer musim panas 2024.

Real Madrid sudah menunggu dengan tangan terbuka jika skenario kepindahannya terjadi.

Petaka buat Paris karena tidak bisa meraup sepeser pun dari kepergian aset terbesarnya.

Karena itu, PSG tiba pada satu kesimpulan untuk Mbappe: teken kontrak atau dijual di bursa musim panas ini.

Raja gol Liga Prancis lima musim terakhir itu harus merespons ultimatum PSG tentang kelanjutan masa depannya di tim sesegera mungkin.

Dikutip BolaSport.com dari Sport.es, kalau tidak juga mematuhi syarat dari klub, tindakan ekstrem akan diterapkan buat Mbappe.

TWITTER.COM/PSG_CHIEF
Kylian Mbappe berpose dengan Presiden Paris Saint-Germain, Nasser Al-Khelaifi. Konflik Mbappe vs PSG makin runcing karena tak mau teken kontrak baru.

Top scorer Piala Dunia 2022 itu akan ditinggalkan kontingen PSG di Paris, sementara rekan setimnya berangkat satu rombongan pesawat ke Jepang.

"Itu adalah cara terakhir dari tekanan ekstrem untuk memaksakan keputusan Mbappe tentang masa depannya secepat mungkin," tulis Sport.

Dalam laporan lain, ada pula kemungkinan Mbappe dijadikan "cadangan mati" sebagai betuk sanksi karena tidak memenuhi tuntutan klub mulai kompetisi musim 2023-2024.

Secara tegas, Presiden PSG, Nasser Al-Khelaifi, menyatakan klub tidak akan melunak di hadapan sang bintang.

Baca Juga: Bedah Format Baru Liga Champions 2024-2025, Saat Finis di Peringkat 5 Jadi Begitu Berharga

"Posisi kami kuat. Mbappe tidak akan pergi secara gratis. Itu tidak mungkin," ujarnya.

"Kylian sendiri juga pernah mengatakan bahwa dia tidak akan pergi dengan gratis. Jadi jika dia berubah pikiran, itu bukan kesalahan saya."

"Namun, saya ulangi: dia tidak akan pergi dengan gratis."

"Jika ingin bertahan, dia harus memperbarui kontrak."

"Kylian Mbappe harus memutuskan pekan depan atau dua minggu ke depan, itu batas waktu untuk membuat keputusan final."

"Jika dia tidak ingin memperpanjang kontrak, pintu keluar terbuka baginya."

"Tidak ada satu pun yang lebih besar dari klub. Tidak pemain, begitu juga saya," ucapnya.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P