Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Kecuali memiliki bukti medis yang melarangnya berpergian, Axelsen seharusnya tetap hadir selama dua hari saat Singapore Open 2023 dan mengikuti acara dengan media yang telah dijadwalkan.
Dalam kicauan di Twitter pada Rabu (12/7/2023), Axelsen mengkritik balik dengan kasus keterlambatan pembayaran hadiah uang Indonesia Open 2023 yang belum diterimanya.
Kamis (13/7/2023), PBSI selaku panitia Indonesia Open 2023 mengklarifikasi dengan menyatakan telah membayarkan hadiah uang turnamen ke BWF sebelum tenggat waktu 3 pekan pasca-event.
Hadiah uang tidak langsung diterima pemain tetapi melalui dua perantara yaitu dari panitia ke BWF, BWF ke federasi bulu tangkis dari negara asal pemain, baru dari federasi ke pemain.
Adapun BWF baru buka suara pada Jumat (14/7/2023).
Baca Juga: Bukan Salah PBSI kenapa Hadiah Indonesia Open 2023 Belum Sampai ke Viktor Axelsen
PP PBSI mendapat banyak pertanyaan dari berbagai pihak terkait pernyataan tunggal putra Denmark, Viktor Axelsen, yang belum menerima Prize Money dari turnamen Kapal Api Indonesia Open 2023.
Maka PP PBSI dengan ini menggunakan hak jawab sebagai berikut.#BadmintonIndonesia pic.twitter.com/ai2S0zuSna
— BADMINTON INDONESIA (@INABadminton) July 12, 2023
Player welfare is of utmost importance to BWF, and we appreciate and welcome athlete feedback on matters relating to it. BWF, however, would like to clarify that parts of this statement are inaccurate and out of context, and as such, are displeased by the reaction of the player.… https://t.co/3PbEOAY5Gi
— BWF (@bwfmedia) July 14, 2023
Mereka menegaskan komitmen terhadap kesejathteraan atlet, menyebut beberapa pernyataan Axelsen tidak akurat dan di luar konteks, serta melakukan penyelesaian dengan melibatkan Axelsen dan Badminton Danmarks.
Bagian komitmen terhadap kesejahteraan atlet ini yang kembali mendapatkan kritik dari Axelsen.
Axelsen mempertanyakan komitmen BWF ketika mereka menuntut pemain untuk hadir dan mempromosikan bulu tangkis tetapi tidak membantu biaya akomodasi dan perjalanannya.
Dalam kicauan sebelumnya, Axelsen memperkirakan biaya perjalanan untuk hadir selama dua hari Singapura hampir mencapai 5.000 dolar AS, nilai denda yang hendak ditimpakan kepadanya.