Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Pelatih timnas U-17 Indonesia, Bima Sakti, mengaku tidak membatasi kuota pemain di setiap daerah dalam seleksi skuad Garuda Asia untuk Piala Dunia U-17 2023.
Seperti diketahui, PSSI tengah menggelar seleksi pemain timnas U-17 Indonesia di 12 kota.
Untuk kota Bandung dan Palembang telah dilakukan dan besok Minggu (16/7/2023) bakal berlangsung seleksi di Bali.
Seleksi ini masih ada berlangsung di beberapa kota lainnya seperti Surabaya, Medan, dan kota-kota lain ke depannya.
Baca Juga: Timnas U-17 Indonesia Ubah Nama untuk Lawan Barcelona di Bali
Tentu saja seleksi ini dilakukan untuk mencari pemain terbaik buat skuad timnas U-17 Indonesia.
Bima Sakti mengatakan seleksi ini dilakukan dengan ketat dan transparan.
Oleh karena itu diterapkan pula sistem promosi degradasi dengan harapan semua pemain muda di Tanah Air bisa memiliki kesempatan yang sama.
Pelatih berusia 46 tahun itu bahkan menekankan bahwa seleksi ini juga dilakukan kepada pemain-pemain diaspora.
Sebab ia ingin mencari pemain yang memang sesuai dengan skema tim yang dibutuhkannya.
“Rencananya kami ada promosi degradasi karena ingin mencoba memberi kesempatan dari para pemain yang mengantri termasuk yang dari luar saat ini begitu banyak,” ujar Bima Sakti kepada awak media termasuk BolaSport.com, di Lapangan A, Kawasan GBK, Senayan, Jakarta, Sabtu (15/7/2023).
“Kami juga sudah melihat kondisi mereka-mereka yang telah diberi kesempatan. Saya akan memilih pemain yang terbaik dan sesuai kriteria yang saya tentukan,” ucapnya.
Pelatih asal Pakanbaru itu bahkan membeberkan bagaimana rencananya untuk mencari pemain-pemain terbaik skuad Garuda Asia.
Ia mengaku untuk seleksi pemain dilakukan dengan ketat dan semua pemain memiliki kesempatan yang sama.
Bahkan akan ada perbandingan antara satu pemain dalam posisi yang sama untuk mencari kriteria terbaiknya.
Sebab PSSI sendiri memasang kriteria tinnggi untuk para pemain timnas U-17 Indonesia ini dari tinggi badan hingga kualitas skill individu.
“Kalau memang mereka (pemain diaspora) bagus dibandingkan anak-anak yang sudah ada ya akan saya ambil,” ucap Bima.
“Tetapi, kalau enggak mending kita ambil anak-anak dari lokal yang telah berjuang di akademi dan SSB.
“Kami sudah sampaikan bahwa kriteria utama pasti kualitas kemudian sesuai posisi, postur tubuh harus seperti bek, kiper mutlak 180 cm ke atas," ujarnya.
Lebih lanjut, Bima menjelaskan terkait seleksi yang digelar di 12 kota tersebut.
Menurutnya seleksi memang dijalankan untuk mencari pemain terbaik.
Oleh karena itu, Bima dengan tegas mengaku tidak ada pembatasan pemain di setiap daerah.
Ia menilai apabila ada 10 pemain terbaik di suatu daerah akan diambil.
Begitu juga apabila hanya ada dua pemain juga tak akan dipaksakan membawa lebih.
Baca Juga: Indonesia Negara Besar Tapi Sulit Cari 11 Pemain Terbaik, Ketum PSSI Angkat Bicara
Sebab untuk pemain timnas U-17 Indonesia ini memang mencari pemain terbaik.
“Setiap minggunya dari awal ada 34 pemain ada yang dipulangkan 5 nanti ada yang masuk. Ini artinya mereka harus mendevelopment kemampuan mereka,” tutur Bima Sakti.
“Kami memang membuka peluang di 12 kota kami memberikan kebebesan. Kalau memang di Bandung ada yang bagus 4 ya diambil 4 dari 187,” ujarnya.
“Kalau di Palembang dari 132 ada yang bagus 2 kami ambil 2. Kuota di daerah tidak dibatasi. Misalnya yang bagus 10 ya kami ambil diberi kesempatan untuk diadu dengan misalnya Iqbal Gwijangge.”