Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Pemain-pemain tunggal putri Indonesia kembali unjuk gigi setelah medali emas yang dicetak Mutiara Ayu Puspitasari saat Kejuaraan Asia Junior 2023.
Keberhasilan para pebulu tangkis muda tunggal putri Indonesia turut dipengaruhi efek positif dari Gregoria Mariska Tunjung yang menjadi ujung tombak.
Sejak tahun lalu pencapaian Gregoria terus membaik setelah sempat tertahan lama.
Kampiun Kejuaraan Dunia Junior 2017 mulai menunjukkan potensinya. Serangkaian penampilan yang konsisten pun membawanya menembus 10 besar ranking dunia BWF.
Sebagai informasi, Gregoria menjadi tunggal putri Indonesia pertama yang mencapai peringkat 10 besar dunia sejak 2008.
Puncaknya adalah gelar perdana BWF World Tour bagi Gregoria di Spain Masters Super 300 pada awal April lalu.
Dalam perjalanannya ke tangga juara Gregoria menyingkirkan dua pemain dengan latar belakang juara dunia dan juara Olimpiade yaitu Pusarla Venkata Sindhu dan Carolina Marin.
Sektor yang tadinya paling dipandang sebelah mata ini menegaskan eksistensinya dengan prestasi yang baru saja ditorehkan Mutiara Ayu Puspitasari.
Mutiara menyumbang satu-satunya medali emas bagi Indonesia dari Kejuaraan Asia Junior 2023.
Torehan emas atlet berusia 17 tahun tersebut juga menjadi yang pertama bagi Indonesia di tunggal putri Kejuaraan Asia Junior sejak pertama kali dihelat pada 1997.
Kini, koleksi medali Indonesia di turnamen yang melahirkan para jawara dari Taufik Hidayat hingga Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin itu sudah komplet merangkul semua sektor.
Harapan akan dampak positif dari kehadiran Gregoria sebagai sosok role model atau panutan di tunggal putri sebelumnya diungkapkan mantan pemain, Yuni Kartika.
Sosok yang saat ini lebih sering muncul di layar kaca sebagai komentator pertandingan bulu tangkis ini berharap Gregoria bisa mengisi peran yang sudah lama hilang.
Baca Juga: Kejuaraan Asia Junior 2023 - Akhiri Penantian Indonesia, Tidak Ada yang Tidak Mungkin bagi Mutiara
Indonesia sebenarnya punya sejarah bagus di tunggal putri. Bahkan medali emas pertama Merah Putih di Olimpiade datang dari sini.
"Aku sih inginnya dengan adanya Grego itu, sebenarnya, sudah ada mentor," katanya kepada BolaSport.com di sela-sela acara Superliga Junior 2023 pada Mei lalu.
"Yang kita cari itu mentor, dulu ada Susi (Susanti) dkk. sampai akhirnya ilang, ada Grego nih, harusnya ya mereka bisa cepet nyusul Grego."
"Maunya sih (pemain tunggal putri lainnya) jangan ketinggalan, tapi sekali lagi ini bukan di tangan kita tetapi atlet-atlet Indonesia."
"Sebenarnya sayang, sudah ada Grego itu bisa ada satu patokan kalau pemain 10 besar dunia itu kayak ini toh, berarti saya harus sama atau lebih," imbuh anggota Tim Uber Indonesia yang menjadi juara pada 1994 itu.
Asep Suharno selaku pelatih tunggal putri pratama tak menampik dampak prestasi Gregoria di level senior terhadap anak-anak asuhnya.
Pemain lain pun terpacu untuk meningkatkan diri. Asep menunjuk deretan prestasi lainnya yang baru saja diraih.
Contohnya adalah pemain muda, Deswanti Hujansih Nurtertiati, yang memenangi RSL Lithuanian International Future Series pada 11 Juni 2023.
Torehan serupa diraih Komang Ayu Cahya Dewi, sudah masuk ke tim utama, saat bertanding di Nantes International Challenge 2023 yang dihelat pada pekan berikutnya.
Baca Juga: Kejuaraan Asia Junior 2023 - Kalahkan Kelelahan, Ganda Putra Ma/Zhu Pastikan China Borong 3 Medali Emas
"Dampak positif dari Grego tentu ada," kata Asep kepada BolaSport.com saat ditemui di GOR Amongrogo, Yogyakarta, Minggu (16/7/2023).
"Kemarin juga ada pemain muda seperti Deswanti yang menjadi juara, kemudian Komang juga juara. Jadi tentu ada pengaruhnya dari Gregoria," ujarnya.
Mutiara sendiri telah menunjukkan potensinya sebelum torehan emas di Kejuaraan Asia Junior.
Di usia yang baru menginjak 17 tahun, masih ada 1 tahun lagi untuk tampil di level junior, atlet binaan PB Djarum itu sudah punya dua gelar turnamen International Series.
Menjadi juara di Amongrogo pun bukan pengalaman pertama bagi Mutiara karena tahun lalu dia melakukannya saat Indonesia International Series 2022.
Meski begitu, Asep juga mengingatkan keberhasilan tunggal putri pratama Indonesia juga harus diimbangi dengan disiplin dan kerja keras.
Selain itu diperlukan pula jam terbang di turnamen internasional untuk mengasah mental.
Kejuaraan Dunia Junior 2023 akan menanti Mutiara dkk. Kompetisi akan dihelat di Spokane, Amerika Serikat, pada 25 September-8 Oktober mendatang.
"Evaluasi ke depan, mungkin, untuk pemain junior itu diberikan kesempatan pertandingan-pertandingan juga dan belajar di mentalnya," ujarnya.
"Persiapan ke depan kami harus lebih disiplin dan kerja keras lagi."
"Dan para pemain harus belajar dengan berbagai tipe permainan sehingga tetap konsisten, intinya di situ saja," tutur Asep.