Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Pelatih Persebaya Surabaya, Aji Santoso, mengakui bahwa timnya kehilangan konsentrasi saat timnya tumbang atas PSIS Semarang.
Persebaya harus menerima kekalahan perdana saat mereka bertandang ke markas PSIS di Stadion Jatidiri, Semarang, Minggu (16/7).
Pada laga ini tim Bajul Ijo harus tumbang dengan skor 0-2.
Dua gol PSIS dicetak oleh Carlos Fortes pada menit ke-78 dan 90+3'.
Baca Juga: Kata Aji Santoso Usai Persebaya Dihajar PSIS, Satu Pemain Jadi Sorotan karena Finishing
Berbicara tentang gol lawan, Aji Santoso menjelaskan bahwa anak asuhnya kehilangan fokus saat gol kedua.
Mereka menilai bahwa pemain PSIS terjebak offside dan mengendurkan pengawalan.
Namun, wasit memutuskan sebaliknya dan Carlos Fortes bisa memaksimalkan dengan golnya.
"Pertama gol penalti, kita tidak bisa bicara golnya."
"Pemain belakang saya sempat berhenti dan angkat tangan baru lari lagi."
"Akhirnya terlambat," kata Aji Santoso pada sesi jumpa pers seusai laga melawan PSIS Semarang, Minggu (16/7).
Mantan pelatih timnas Indonesia sudah memberikan instruksi agar semua pemainnya tetap fokus.
Terutama saat wasit tidak menghentikan laga maka mereka harus terus bermain.
Hal tersebut harusnya menjadi perhatian pemain tim Bajul Ijo.
"Sebenarnya sudah saya sampaikan tidak perlu mengharapkan wasit."
"Selama wasit belum menium peluit tetap harus berjalan."
"Tetapi ini kembali selangkah dua langkah pemain ini bisa ke depan, komunlikasi sebenarnya tidak ada masalah," tambahnya.
Baca Juga: Aji Santoso Pasang Badan Atas Performa Sho Yamamoto yang Belum Cetak Gol Untuk Persebaya
Aji juga menyayangkan Persebaya gagal memaksimalkan peluang di laga tersebut.
Cederanya Bruno Moreira memberikan pengaruh besar kepada tim.
Bruno sebenarnya belum fit 100 persen setelah mengalami cedera di bagian pingangnya.
"Yang jelas kalau peluang yang tidak bisa dikonversi menjadi gol itu yang perlu saya cermati."
"Dengan tidak hadirnya brino sejak awal ketajaman pemain kami menjadi sedikit tereduksi," pungkasnya.