Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Tim futsal Kompas Gramedia sukses menjadi juara dalam turnamen Piala Kadensus 88 AT 2023 di Elang Futsal, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Minggu (16/7/2023).
Di laga final, tim futsal Kompas Gramedia sukses mengalahkan Detik.com dengan skor 3-2.
Turnamen ini diikuti oleh 16 tim yang terdiri dari 10 tim media massa dan 6 tim Pejuang Damai.
Tim futsal Kompas Gramedia berhak membawa hadiah uang tunai sebesar Rp 10 juta dan piala.
Kepala Densus 88 AT, Irjen Pol. Marthinus Hukom, mengatakan turnamen ini bertujuan untuk mempererat tali persaudaraan.
Selain itu, turnamen yang digelar sekaligus memeriahkan HUT Bhayangkara ke-77 ini dibuat untuk mengikis stigma menyeramkan kepada mantan napi teroris (napiter) di mata masyarakat.
Marthinus Hukom menambahkan, turnamen ini juga mengundang awak media yang merupakan representasi umum masyarakat.
Jadi interaksi mantan napiter dengan awak media diharapkan mempercepat akselerasi penerimaan masyarakat terhadap mantan napiter.
Mantan napiter perlu dirangkul agar bisa kembali ke tengah masyarakat dengan nyaman dan mulus selayaknya warga negara biasa.
Menurutnya, mantan napiter yang sudah sadar dan berikrar kembali ke NKRI kerap menjadi pelopor deradikalisasi bagi kelompok lain yang masih radikal.
"Makanya mereka disebut juga sebagai Pejuang Damai karena ikut memelihara kerukunan dan perdamaian di tengah masyarakat," kata Marthinus Hukom.
"Jika masyarakat damai dan tentram, maka program pemerintah menuju Indonesia Maju makin cepat tercapai."
"Jadi kita patut memberi wadah kepada mantan napiter agar bisa bersosialisasi dan berinteraksi dengan masyarakat melalui sarana olahraga futsal."
Baca Juga: Kejam Difitnah! Saddil Ramdani Bantah Pindah Warga Negara Malaysia dan Sindir Seseorang
"Karena salah satu ciri olahraga kan sportifitas sekaligus menyehatkan jasmani dan rohani," ucap pria yang mempunyai bintang dua itu.
Turnamen futsal yang diinisiasi oleh Journalist Futsal Community (JFC) bersama mantan napiter ini sangat baik untuk mempercepat akselerasi menuju manusia moderat dan bermartabat.
Karenanya, Densus 88 juga mengedepankan upaya deradikalisasi untuk membuat para teroris mau meninggalkan aksi terorisme dan kekerasan.
Densus 88 juga mendukung agar mantan napiter memiliki pemikiran yang moderat dan toleran.
Harapannya, mantan napiter dapat mendukung program-program nasional dalam membangun kehidupan berbangsa dan bernegara melalui bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
"Kami berharap masyarakat menerima mereka dan tidak ada jarak."
Baca Juga: Dapat Nomor 10 di Inter Miami, Messi Jadi Milik Seisi Amerika Serikat
"Stigma mantan narapidana teroris menyeramkan kita kikis karena mereka sudah berubah menjadi Pejuang Damai sehingga masyarakat tidak perlu takut kepada mereka," ucapnya.