Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, berbicara soal rencana pengurangan poin di Liga 1 setelah adanya suporter yang kembali berulah selama kompetisi bergulir.
Seperti diketahui, Liga 1 2023/2024 memang baru bergulir selama tiga pekan.
Akan tetapi, kontroversial selama Liga 1 bergulir tak sedikit dari masalah wasit hingga suporter.
Persoalan suporter ini memang menjadi pekerjaan rumah (PR) sendiri untuk pengurus PSSI maupun PT Liga Indonesia Baru (LIB).
Baca Juga: Tegas! Erick Thohir Pastikan Tak Ada Pemain Titipan di Timnas U-17 Indonesia, Bukan Jastip
Bagaimana tidak? Sebelum Liga 1 musim ini bergulir PSSI dan PT LIB sudah mengeluarkan larangan bagi suporter tim tamu datang ke stadion.
Larangan ini diterapkan tentu saja dengan harapan tidak akan ada kerusuhan yang terjadi saat kompetisi bergulir.
Namun, kompetisi yang baru bergulir hingga pekan ketiga itu sudah banyak masalah.
Salah satunya suporter tim tamu yang tetap memaksa datang ke stadion meski sudah ada larangan.
Belum lama ini dalam pertandingan pekan ketiga Liga 1 2023/2024 yang mempertemukan Persik Kediri melawna Arema FC diwarnai kerusuhan.
Dalam pertandingan yang berlangsung di Stadion Brawijaya, Kediri, Sabtu (15/7/2023) diketahui ada suporter Arema FC yang menyusup masuk ke stadion.
Penyusup dari suporter lawan ini diketahui masuk setelah pertandingan antara Persik vs Arema FC berakhir.
Hal ini diketahui oleh suporter tuan rumah dan pria yang diyakini sebagai penyusup pun langsung dikeroyok.
Baca Juga: Prihatin! Erick Thohir Soroti 2 Masalah Krusial Liga 1 yang Tak Kunjung Selesai
Dalam video yang beredar di media sosial itu bahkan sempat terlihat sang penyusup itu di tendangi oleh segerombolan suporter.
Beruntungnya saat itu terjadi sempat ada suporter yang melerai dan polisi pun mengamankan ada 25 suporter tim lawan.
Permasalahan suporter ini tak hanya terjadi di laga derbi Jawa Timur saja.
Pada laga pekan kedua Liga 1 juga sempat ada bentrok antar sesama suporter PSM Makassar.
Dalam laga tersebut beberapa kelompok suporter saling adu jotos dan video tersebut pun viral.
Melihat situasi ini tentu saja Erick Thohir merasa prihatin karena permasalahan ini tak kunjung selesai.
Padahal sebelum Liga 1 bergulir baik dari klub Liga 1 hingga kepolisian juga sudah sepakat tak ada suporter lawan.
“Kan gini, jelas kesepakatannya LIB dan kepolisian dalam dua tahun ke depan tidak ada suporter,” ujar Erick Thohir kepada awak media di Jakarta, Senin (17/7/2023).
Baca Juga: Kondisi Terkini 25 Suporter Arema FC Usai Kericuhan di Kandang Persik Kediri
“Kesepakatan Indonesia dan FIFA pun sama, itu tertulis di surat Presiden FIFA Gianni (Infantino),” lanjutnya.
“Ketika saya bernegosiasi dengan FIFA, mereka menyampaikan kalau Indonesia ada kerusuhan lagi, kita akan dihukum.”
Situasi itu pun yang melatarbelakangi PSSI dan PT LIB menerapkan larangan adanya suporter tim lawan datang ke stadion.
Namun, ternyata hal ini tak membuat suporter mengerti dan jera.
Padahal hukuman yang diberikan FIFA bisa saja lebih buruk dengan menghentikan kompetisi di Indonesia.
Akan tetapi, masih banyak suporter yang tetap bandel dan datang ke stadion.
Saat suporter masih terus berulah, pertanyaan terkait hukuman pengurangan poin kepada klub yang suporternya datang pun terbesit.
Bahkan tak sedikit yang memberi usulan pengurangan poin kepada klub apabila masih ada suporter yang memaksa datang ke stadion.
Baca Juga: Arema FC Minta Maaf Suporternya Terlibat Kerusuhan di Markas Persik Kediri
Erick Thohir pun mengungkapkan bahwa sebenarnya penerapan pengurangan poin tak bisa dilakukan begitu saja.
Mantan Presiden Inter Milan itu mengaku bahwa hal ini tidak ada di dalam regulasi.
Bahkan saat perencanaan kompetisi 2023/2024 juga tak ada kesepakatan dari klub terkait pengurangan poin ini.
“Nah, kembali tentu apa yang sudah kita sepakatin sama LIB belum mencakup pengurangan poin untuk klub-klub,” kata Erick Thohir.
Meski belum ada soal pengurangan poin buat suporter yang berulah itu.
Pria yang juga menjabat sebagai Menteri BUMN tersebut mencoba mendorong aturan tersebut.
Menurutnya apabila aturan itu diterapkan tentu saja suporter nantinya bisa berpikir dua kali sebelum berulah.
Erick ingin regulasi itu bisa diterapkan pada musim depan karena untuk Liga 1 tahun ini sangat tidak memungkinkan.
“Tapi saya yakin di tahun depan bisa dilakukan. Karena sekarang kan musimnya Sudah jalan,” tutur Erick.
Baca Juga: Erick Thohir: Sepak Bola Indonesia Untuk 2 Tahun ke Depan Dipantau FIFA
“Ditambah lagi dalam kesepakatan tahun ini kalau tidak salah ada 3 aturan yakni yang pertama bagaimana liga dengan pelatihnya menyepakati pemain yg namanya dipanggil ke timnas,” ucapnya.
“Kedua liga bersepakat memakai pemain U-23 tapi asingnya jadi enam, Liga 2 wajib pakai pemain U-21.”
“Lalu ketiga semua klub mengikuti standarisasi klub licensing atau lisesnsi klub internasional, di mana apa pemain mesti diasuransi, tidak bisa nanti pemainnya cedera "siapa suruh cedera" tidak bisa, perlindungan pemain harus jadi prioritas juga dllnya, itu baru kesepakatan awal antara PSSI dengan liga yang termasuk poin nomor satu buat kalender timnas tadi.”
Dengan begitu, pengurangan poin tak mungkin diterapkan di Liga 1 2023/2024 ini.
Namun, Erick Thohir merencanakan penerapan pengurangan poin bisa dilakukan pada tahun depan.