Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Pelatih timnas U-17 Indonesia, Bima Sakti, bicara tentang pemain yang berkarier di luar negeri (abroad).
Proses seleksi terhadap pemain abroad yang memiliki darah Indonesia cukup panjang.
Sebelumnya, Tim Ahli Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), Hamdan Hamedan, menyebut ada 30 pemain abroad yang diproyeksikan untuk bergabung dengan skuad Garuda Asia.
Menariknya, dari daftar yang diberikan merupakan pemain yang berkualitas.
Diantaranya adalah Gabriel Han Willhoft-King (Tottenham Hotspur U-17), Welber Halim Jardin (Sao Paulo), dan Igor Arungbumi Sanders (FC Eindhoven U-17).
Salah satu syarat yang harus dimiliki pemain keturunan adalah mereka masih bisa kembali menjadi WNI.
Kasus yang sama terjadi pada pemain andalah timnas Indonesia Elkan Baggott yang memilih kewarganegaran Indonesia.
Bima Sakti memastikan pemain-pemain tersebut siap membela timnas U-17 Indonesia.
Namun, nantinya dari 30 pemain tersebut akan melalui seleksi untuk merapat ke TC skuad Garuda Asia.
Mereka akan bersaing untuk mendapatkan satu slot ke Piala Dunia U-17 2023.
"Tidak ada, semuanya mau."
"Memang ada beberapa pemain yang sudah punya kesempatan main di timnas (negara lain)," kata Bima Sakti.
Proses selanjutnya adalah pihak PSSI akan berkomunikasi dengan orang tua pemain.
Termasuk untuk meninta vidio dari penampilan pemain tersebut.
Tujuannya agar mereka bisa melakukan seleksi.
"Ya kemarin sudah dibagikan ke saya dan pas nama-nama itu yang akan dipanggil dan yang sudah dipanggil juga."
"Jadi sebagian besar yang ada di dalam list Kemenpora. Nanti kita tinggal komunikasi dulu dengan ortunya, kita minta videonya," tambahnya.
Baca Juga: Timnas U-17 Indonesia Menunggu Pemain dari Brasil dan Timnas Inggris
Bima menegaskan bahwa mereka akan memantau pemain abroad dengan detail.
Mereka hanya akan memanggil pemain yang memiliki kualitas di atas rata-rata untuk timnas U-17 Indonesia.
Nantinya, saat ada di TC mereka juga harus bersaing dengan pemain lain.
Pasalnya, proses seleksi skuad Garuda Asia menggunakan sistem promosi dan degrarasi.
"Kan tidak mungkin pindah ke satu negara ke negara lain. Kita mau liat videonya walaupun itu juga harus benar benar diamati sesuai kebutuhan kita."
"Benar benar kualitasnya di atas pemain yang ada di sini," pungkasnya.