Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Erick Thohir Ingatkan Larangan Suporter Tamu di Liga 1 Bisa Berlanjut Sampai Dua Tahun Jika Musim Ini Terjadi Kerusuhan

By Wila Wildayanti - Jumat, 21 Juli 2023 | 09:20 WIB
Panpel Persik Kediri mengamankan suporter Arema FC di Stadion Brawijaya (Persik Media)

BOLASPORT.COM - Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, menyentil suporter agar tertib dan tidak rusuh selama melihat pertandingan di stadion.

Ia mengingatkan FIFA masih memantau Indonesia selama dua tahun ke depan.

Sehingga diharapkan suporter selalu tertib dengan aturan yang ada khususnya untuk pendukung tim tamu yang tak boleh hadir di stadion.

Seperti diketahui, belakangan ini kompetisi Liga 1 kembali diterpa kontroversial baik dari wasit hingga permasalahan suporter.

Liga 1 2023/2024 ini memang baru bergulir selama tiga pekan.

Baca Juga: Sadar Tak Disukai Suporter PSG, Neymar Tetap Ngotot Ambil Pilihan Nekat

Akan tetapi, berbagai kerusuhan sudah terjadi selama kompetisi berlangsung ini.

Bahkan pada pekan kedua dan ketiga Liga 1, terdapat beberapa suporter yang sudah adu jotos.

Pada pekan kedua pemandangan kerusuhan suporter terjadi menjelang laga PSM Makassar melawan Dewa United di Stadion Gelora B.J Habibie, Pare-pare, Jumat (7/7/2023).

Dalam laga tersebut sesama suporter PSM Makassar diketahui berantem dan adu jotos di tribun.

Kemudian pada pekan ketiga, pemandangan kurang sedap ini kembali terlihat dalam laga Persik Kediri melawan Arema FC.

Pertandingan yang berlangsung di Stadion Brawijaya, Kediri, Sabtu (15/7/2023) ini sebenarnya selesai dengan aman hingga akhir laga.

Namun, siapa yang menyangka kerusuhan suporter justru terjadi seusai pertandingan berakhir.

Hal ini terjadi karena terdapat suporter tim tamu yang menyusup ke stadion dengan memakai atribut biasa.

Baca Juga: Persib Diminta Cari Pelatih yang Tahan Tekanan Suporter

Tetapi, apesnya suporter Arema FC ini justru ketahuan saat pertandingan berakhir dan saat pendukung tuan rumah mengetahui ini.

Penyusup ini pun ditendangi oleh sekelompok suporter tim tuan rumah dan ada beberapa yang dipukul juga.

Namun, beruntungnya ada suporter yang melerai, hingga akhirnya penyusup itu diamankan.

Polisi pun mengamankan sebanyak 25 suporter tim lawan yang memaksa datang ke stadion Brawijaya, Kediri.

Padahal sejak awal PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (LIB) bersama klub telah sepakat bahwa suporter tim tamu tak boleh datang.

Akan tetapi, masih banyak suporter yang bandel dan memaksa datang ke stadion.

Erick Thohir tentu saja mengaku miris dengan apa yang terjadi ini karena permasalahan suporter tak kunjung selesai.

Melihat situasi ini Erick Thohir pun menyentil suporter bahwa bisa mematuhi aturan yang ada.

Baca Juga: Legenda Persija Akui Ngerinya Suporter Indonesia, Punya Kenangan Mau Dimakan

Apalagi Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) masih memantau Indonesia dan ancaman sanksi berat pun bisa menimpa apabila terjadi kersusuhan di pertandingan.

“Kalau suporter sejak awal saya sudah ingatkan, kita ini bukan tidak dihukum oleh FIFA."

"Kita ini dipantau oleh FIFA,” ujar Erick Thohir kepada awak media termasuk BolaSport.com di Gedung Danareksa, Jakarta Pusat, Kamis (20/7/2023).

“Kalau ada kejadian yang tidak diinginkan, pasti dihukum."

"Karena itu kesepakatan pemerintah dan FIFA, PSSI dan pihak kepolisian dan liga yang utama."

"Kita tak ada suporter tamu selama 2 tahun, kalau tahun pertama ini bagus, ya bisa saja tidak berlanjut di tahun kedua,” lanjutnya.

Menurut Erick, apabila kerusuhan ini terus terjadi tentu saja hukuman menanti Indonesia dari FIFA.

Sebab FIFA telah memberikan kesempatan yang bagus, akan tetapi suporter tak bisa bersama-sama berjalan memperbaiki sepak bola Tanah Air dengan PSSI dan pemerintah.

“Kalau tahun ini ada kerusuhan, ya dihukum, pasti."

"Nah ini yang kita tidak mau apalagi pihak kepolisian sudah baik hati izin dikeluarkan setahun."

"Saya berharap para suporter menahan diri,” ucap Erick Thohir.

Mantan Presiden Inter Milan itu bahkan menyentil suporter untuk bersikap dewasa dengan memantuhi aturan yang ada.

Pria yang juga menjabat sebagai Menteri BUMN itu menekankan agar suporter tidak bertindak gegabah dan justru merugikan sepak bola Indonesia.

MUHAMMAD ALIF AZIZ MARDIANSYAH/BOLASPORT.COM
Ketua Umum PSSI, Erick Thohir (kanan) dan wakilnya bernama Zainudin Amali (kiri) sedang memberikan keterangan kepada awak media di Menara Danareksa, Gambir, Jakarta, Kamis (20/7/2023).

Menurutnya saat ini PSSI hingga pemerintah sepakat untuk membenahi sepak bola Tanah Air.

Erick Thohir hingga memohon ke suporter agar tak merugikan sepak bola Indonesia.

“Jangan sampai merugikan klubnya."

"Jangan sampai merugikan Indonesia yang sedang serius membangun sepak bola, khususnya PSSI untuk timnas. Saya memohon,” kata Erick.

Lebih lanjut, mantan Ketua Komite Olimpiade Indonesia (KOI) itu pun menyinggung soal pengurangan poin apabila ada suporter yang melanggar aturan dan tetap memaksa datang ke stadion.

Mengenai hal ini, Menteri berusia 53 tahun itu menekankan bahwa terkait pengurangan poin itu sebenarnya belum masuk dalam regulasi Liga 1 2023/2024.

Erick Thohir mengaku bahwa ada tiga aturan yang sudah diterapkan dan disepakati dengan klub.

Tiga kesepakatan tersebut yakni terkait pelatih harus melepas pemain ke timnas Indonesia apabila pemainnya dipanggil.

Kemudian kedua terkait klub Liga 1 diwajibkan memainkan pemain U-23 selama 45 menit dan terakhir.

Baca Juga: FIFA Turun Tangan Latih Wasit Indonesia, Erick Thohir: Kalau Masih Ngaco, Saya Gigit!

Serta terakhir suporter tim tamu tak boleh hadir ke stadion.

Dengan begitu, belum ada aturan soal pengurangan poin apabila ada suporter yang rusuh.

Menurut Erick untuk penerapan pengurangan poin ini bisa dilakukan, akan tetapi harus ada kesepakatan bersama.

Untuk itu, PSSI, PT LIB, dan klub tentunya harus duduk bersama untuk memutuskan hal itu.

“Apakah akan diterapkan pengurangan,tentu kita perlu duduk sama liga."

"Kalau klub-klub bilang ayo, ya, kita terapkan tahun ini,” tutur Erick Thohir.

“Saya mau minggu ini, tetapi kan tidak bisa begitu. Kita duduk. Dari liga sudah ada tiga kesepakatan aturan. Kita bisa aja nanti call rapat dengan liga,” tambahnya.

Sementara itu, Wakil Ketua Umum PSSI, Zainudin Amali sebelumnya telah menggelar rapat dengan liga dan komite disiplin.

Mantan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) itu mengatakan bahwa belum ada kesepakatan terkait pengurangan poin.

Baca Juga: Erick Thohir Pastikan FIFA Inspeksi Venue Piala Dunia U-17 2023 pada 28 Juli

“Jadi kemarin saya atas arahan Ketum memimpin rapat dengan liga dengan komdis dan tentu dengan PSSI, dan itu berapa hal yang kita samakan persepsi karena bisa jadi apa yang kita maksudkan, yang disampaikan Ketum soal pengurangan poin,” tutur Zainudin Amali.

“Belum terakomodir di dalam aturan, komdis sekarang ini mereka bersidang berdasarkan kode disiplin 2023 yang disahkan di Kongres,” pungkasnya.

“Tentu tidak bisa serta merta apa yang kita inginkan langsung bisa masuk ke situ, tapi untuk jalan keluarnya liga sudah sepakat apabila masih ada hal-hal yang perlu diakomodasi.’

“Maka ada ruangnya di regulasi, tapi tujuannya kami memperbaiki hari demi hari, tentang kompetisi, suporter, itu sudah ada kesepakatan PSSI, komdis, dan liga.”

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P