Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Direktur Persebaya Surabaya, Candra Wahyudi, melakukan protes terhadap sanksi yang diberikan oleh Komdis PSSI.
Persebaya mendapatkan hukuman berupa denda sebesar Rp25.000.000.
Pasalnya, suporter tim Bajul Ijo hadir langsung ke markas PSIS Semarang di Stadion Jatidiri, Minggu (16/7).
Akibat aksi tersebut, Komdis akhirnya memberkan denda termasuk kepada Panitia Penyelenggara (Panpel) PSIS yang dianggap lalai untuk mengantisipasi kehadiran suporter tim tamu.
Seperti diketahui, Liga 1 2023/2024 melarang suporter tim tamu untuk hadir.
Langkah tersebut dilakukan untuk menghindari potensi konflik yang akan terjadi karena kompetisi sepak bola di tanah air masih dalam pantauan dari FIFA.
Baca Juga: Hasil Komdis PSSI: Suporter Nekat Datang, Persebaya Kena Hukuman dan Tragedi Persik Vs Arema FC
Candra Wahyudi menjelaskan, aturan larangan bagi suporter tim tamu cukup kontroversial.
Dia menilai bahwa saat di lapangan sulit untuk diaplikasikan.
"PSSI berkilah regulasi ini adalah bagian dari transformasi sepak bola Indonesia paska Tragedi Kanjuruhan. Harapannya, pertandingan jadi lebih kondusif."
"Tapi, aturan itu hanya sebatas deretan huruf yang terangkai menjadi kata-kata saja. Tidak ada teknis lebih detail saat mengaplikasikan di lapangan."
"Bagaimana cara mencegah kehadiran tim tamu ketika tiket dijual secara online. Siapa saja bisa membeli."
"Dicekal lewat deteksi domisili? Masih bisa pinjam identitas suporter tuan rumah. Dicegah dengan larangan menggunakan atribut tim tamu? Tetap bisa masuk karena pakai atribut bebas," kata Candra Wahyudi dilansir BolaSport.com dari laman resmi klub.
Dalam kasus Persebaya, mereka sudah memberikan himbauan agar suporter tidak memaksakan diri untuk tandang ke markas PSIS.
Namun, hal tersebut tidak terlalu efektif karena beberapa suporter mereka tetap hadir di laga tersebut.
"Klub-klub pun bukan tanpa effort. Tim tuan rumah menyerukan tidak boleh ada suporter tamu yang datang. Ketika sudah ada yang terlanjur datang, diupayakan langkah evakuasi. Tim tamu juga tidak tinggal diam.'
"Persebaya, misalnya, selain merilis himbauan jangan away, juga menggelar acara nonton bareng. "
"Ini sebagai ikhtiar meminimalisasi pergerakan Bonek ke kandang lawan. Efektif? Bisa jadi. Namun, tidak bisa menggaransi tidak ada Bonek yang away," tegasnya.
Baca Juga: Punya Rekor Superior Lawan Persebaya, Mas Al Tak Mau RANS Nusantara FC Terlena
Candra menambahkan bahwa kehadiran suporter tamu sebenarnya memiliki manfaat.
Yakni bisa mempererat silaturahmi antar suporter yang bertading.
Selain itu, roda ekonomi akan berputar karena suporter yang tandang bisa lebih meramaikan stadion.
"Padahal, bagi sejumlah klub, kedatangan suporter tamu adalah berkah. Klub-klub dengan fans base yang besar adalah tamu yang ditunggu-tunggu."
"Bonek, Viking, dan Jakmania, misalnya, adalah penghasil cuan ketika mendukungan tim pujaannya bertandang ke kandang lawan."
"Apakah Komdis punya solusi? Entahlah. Apakah Komdis tahu bagaimana cara mencegah kedatangan suporter tamu? Rasanya juga tidak," pungkasya.