Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Pemilik Persiba Balikpapan, Gede Widiade, mengutarakan bahwa ada beberapa keputusan dari PT Liga Indonesia Baru (LIB) yang tidak disetujui oleh para pemilik klub Liga 2.
Ini ia utarakan setelah para pemilik klub Liga 2 menggelar pertemuan dengan PT LIB di Hotel Sultan, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (20/7/2023).
Usai rapat, Gede Widiade diminta para klub Liga 2 untuk membicarakan ini kepada awak media.
Dalam keterangannya, ia mencoba bernegosiasi dengan tawaran yang sudah dijelaskan oleh PT LIB.
Gede Widiade bercerita bahwa ada agenda rapat yang dibahas bersama para petinggi klub Liga 2.
Pertama, para klub setuju Liga 2 akan digelar pada awal September 2023.
Kedua, klub-klub juga setuju dengan adanya penggunaan pemain asing.
Baca Juga: Oliver Bias belum Bisa Ditampilkan Persija di Laga Kontra Persita
Perlu diketahui, setiap klub boleh mempunyai dua pemain asing, yang dimana salah satunya berasal dari Asia Tenggara.
"Semua klub menyetujui bahwa pemain asing di Liga 2 hukumnya wajib."
"Kemarin sempat ada isu bahwa biaya pemain asing Liga 2 itu lebih mahal dari pemain lokal dan itu ternyata tidak mendasar."
"Hampir sebagian besar pemain-pemain lokal itu gajinya cukup tinggi dibandingkan pemain asing," ucap Gede Widiade.
Untuk yang ketiga ini terkait subsidi uang yang ditawarkan PT LIB.
Kata Gede Widiade, PT LIB akan memberikan uang subsidi sebesar Rp 1,25 miliar rupiah kepada semua klub untuk satu musim.
Apa yang ditawarkan PT LIB itu tidak disetujui oleh semua klub Liga 2.
Baca Juga: PT LIB: Pemain Asing Tidak Akan Buat Klub Liga 2 Kehabisan Uang
Pasalnya, pemilik klub Liga 2 ingin PT LIB memberikan dana subsidi sebesar Rp 2 miliar.
Menurut Gede Widiade wajar klub Liga 2 meminta uang subsidi tersebut.
Sebab, ini untuk biaya operasional yang akan dikeluarkan oleh setiap klub.
"Liga 1 saja mendapatkan uang subdisi Rp 7,5 miliar, belum lagi ditambah rating dan rangking di akhir kompetisi."
"Sementara Liga 2, PT LIB hanya memberikan Rp 1,25 miliar."
"Jumlah ini sama saja dengan musim 2018."
"Sekarang kami meminta kepada PT LIB selaku calon operator yang ditunjuk PSSI meminta Rp 2 miliar dengan pertimbangan-pertimbangan seperti biaya hidup sudah tinggi dan biaya operasional juga sudah tinggi," kata Gede Widiade.
Baca Juga: PT LIB Pastikan Klub Liga 2 Wajib Pakai Pemain Asing, Cuma Dua Tim yang Menolak
Rencananya PT LIB masih akan melakukan pertemuan satu kali lagi dengan pemilik klub Liga 2.
Pertemuan itu diharapkan sudah mencapai kata kesepatakan bersama demi kualitas Liga 2 lebih baik.
"Saya mewakili teman-teman agar masyarakat tahu bahwa Liga 2 ini merupakan ajang kompetisi yang kita harapkan bisa memberikan kontribusi kepada PSSI."
"Siapa tahu dari Liga 2 bisa menyuplai pemain-pemain bagus agar timnas Indonesia dapat berkompetisi dengan baik di ajang internasional," tutup Gede Widiade.