Legenda Persib Nilai Febri Hariyadi Banyak Tekanan dari Bobotoh

BOLASPORT.COM - Legenda Persib Bandung, Atep Rizal, menilai bahwa Febri Hariyadi merasakan tertekan dari suporter Maung Bandung, Bobotoh.

Penampilan Febri Hariyadi terus mendapatkan kritikan tajam dari pendukung Persib itu.

Atep mulai memprediksi itu karena melihat wajah dari Febri Hariyadi yang seperti tertekan.

Ya, penampilan Febri Hariyadi bersama Persib bisa dibilang menurun.

Pada Liga 1 2022/2023, Febri Hariyadi hanya memainkan 19 pertandingan dengan 849 menit.

Jumlah tersebut menurun dari Liga 1 2021/2022, yang dimana Febri Hariyadi memainkan 30 pertandingan dengan total 1964 menit.

Atep juga heran mengapa penampilan Febri Hariyadi menurun di Persib terutama pada musim lalu.

Baca Juga: Respons Luis Milla soal Kemenangan Perdana Persib di Liga 1 2023-2024

Terlebih Persib musim lalu diasuh oleh Luis Milla, dimana sempat mengenal karakter Febri Hariyadi.

Seperti diketahui, Febri Hariyadi merupakan bekas anak asuh Luis Milla di timnas Indonesia.

Bisa dibilang, pemain berusia 27 tahun itu pemain inti timnas Indonesia era Luis Milla.

"Kalau pemain Persib curhat langsung kepada saya sih tidak pernah ya."

"Tapi saya melihat ada beberapa pemain yang di bawah tekanan seperti Febri Hariyadi."

"Luis Milla pernah menangani dia tapi kenapa dia gak seperti waktu itu (di timnas Indonesia)," ucap Atep.

"Kalau saya ketemu Febri Hariyadi, saya juga suka pancing dia."

Baca Juga: Sukses Comeback dan Pecundangi Persik, Yaya Sunarya Puji Pemain Persib yang Berhasil Bangkit

"Kami bicara soal perbedaan-perbedaan sekarang dan dahulu di Persib."

"Ya dia tidak bisa mengungkapkan detail tapi saya lihat ada beberapa pemain yang tertekan," lanjutnya.

Lebih lanjut Atep menilai mendapatkan tekanan dari Bobotoh sebenarnya hal yang lumrah di Persib.

Eks pemain Persija Jakarta itu juga sempat merasakan tekanan ketika berseragam Pangeran Biru.

Ada satu cara agar para pemain Persib tidak terlalu mendapatkan tekanan yakni jangan bermain media sosial.

Kata Atep, setiap mau pertandingan dan usai laga pemain Persib jangan bermain media sosial.

Ini dilakukan demi setiap pemain Persib bisa fokus ke pertandingan.

Baca Juga: Selamatkan Persib dari Hasil Minor, Ryan Kurnia Semringah Bisa Cetak Gol Perdana

Tujuannya tentu saja untuk mendapatkan kemenangan.

"Saya juga pernah rasakan itu."

"Ini menjadi konsekuensi kalau gabung Persib."

"Jadi jangan banyak-banyak bermain media sosial," ucap eks pemain Mitra Kukar.

"Pemain harus fokus saja bermain sepak bola."

"Ketika penampilannya menurun atau timnya kalah, jangan buka media sosial," lanjutnya.

Sebenarnya, kata Atep, bukan hanya Persib saja yang terus mendapatkan tekanan dari pendukungnya.

Baca Juga: Klasemen Liga 1 - Persib Meroket 6 Peringkat setelah Menang atas Persik

Beberapa klub Liga 1 juga pasti terus ditekan suporternya apabila tim kesayangannya menelan kekalahan.

"Sebenarnya bukan hanya Persib saja, semua klub juga sama kok."

"Tapi memang di Persib terkenalnya seperti itu."

"Apapun yang tidak sesuai ekspetasi, suporter akan protes atau menyerang para pemain."

"Kalau boleh jujur, para pemain merasakan dan ini sangat terbebani."

"Tekanan itu jadi menganggu psikologi pemain sehingga pemain sudah takut duluan sebelum bermain," tutup Atep.