Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Wakil Ketua Umum PSSI, Zainudin Amali, memberikan respons soal kabar bahwa pemain keturunan Jordy Wehrmann ingin dilanjutkan untuk menjalani naturalisasi menjadi Warga Negara Indonesia (WNI).
Nama Jordy Wehrmann sebenarnya bukan orang asing bagi pencinta sepak bola Indonesia.
Bagaimana tidak? Jordy Wehrmaan sebenarnya sudah pernah didengungkan akan dinaturalisasi sejak PSSI masih dipimpin Mochamad Iriawan.
Kala itu, PSSI memang tengah mencari pemain keturunan untuk dinaturalisasi.
Baca Juga: PSSI Buka Suara soal Netizen yang Masih Ragukan Bima Sakti Tukangi Timnas U-17 Indonesia
Naturalisasi pemain keturunan itu dilakukan karena pelatih timnas Indonesia, Shin Tae-yong, memberikan rekomendasi ke PSSI.
Beberapa nama rekomendasi yang akhirnya berhasil dinaturalisasi pada era Mochamad Iriawan yakni Jordi Amat, Sandy Walsh, dan Shayne Pattynama.
Proses naturalisasi Shayne Pattynama baru selesai pada kepengurusan Erick Thohir.
Jordu Wehrmann memang sempat dikabarkan bakal dinaturalisasi.
Namun, karena ada beberapa alasan, akhirnya Wehrmann gagal dinaturalisasi.
Pemain keturunan Indonesia itu gagal menjadi WNI.
Akan tetapi, belakangan ini pemain yang memperkuat klub asal Belanda, Feyenoord, tersebut dikabarkan ingin melanjutkan proses naturalisasinya.
Baca Juga: PSSI Dapat Dana Miliaran dari PT Bursa Efek Indonesia
Dia dikabarkan tertarik menyandang status WNI dan siap membela timnas Indonesia nantinya.
Kabar tersebut sempat membuat media sosial ramai dan pencinta sepak bola Tanah Air merasa senang dengan isu itu.
Soalnya Jordy Wehrmann bukan pemain sembarangan dan dia dinilai memiliki kualitas yang bagus.
Menanggapi hal ini, Zainudin Amali menegaskan bahwa proses naturalisasi ini sebenarnya bukan keputusan PSSI.
Namun, mantan Menpora itu mengatakan bahwa proses naturalisasi pemain itu sepenuhnya ada di keputusan staf kepelatihan.
Dia juga menekankan naturalisasi itu dilakukan apabila memang tim pelatih merasa membutuhkan pemain tersebut.
Untuk itu, semua keputusan terkait naturalisasi pemain tetap berada di ranah pelatih.
Zainudin Amali menekankan bahwa PSSI tak bisa memaksa untuk pemain dinaturalisasi karena hal tersebut tak diperbolehkan.
“Naturalisasi tergantung kebutuhan pelatih,” ujar Zainudin Amali kepada awak media termasuk BolaSport.com di Kantor Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (7/8/2023).
Baca Juga: Daftar Pemain Timnas U-23 Indonesia Menghilang, PSSI Beri Respons Tak Terduga
“Federasi tidak bisa memaksakan naturalisasi tanpa diminta pelatih,” tegasnya.
Menurutnya Zainudin, saat dia menjabat sebagai Menpora RI, juga ada aturan yang ketat.
Naturalisasi pemain tak bisa dilakukan begitu saja dan diharuskan ada permintaan dari tim pelatih.
Tim pelatih pun harus menjelaskan secara rinci ke Menpora soal seberapa dibutuhkannya pemain untuk dinaturalisasi.
Pasalnya, Indonesia memiliki target agar bisa mengembangkan bakat-bakat pemain muda Tanah Air.
Zainudin Amali saat itu menilai bahwa naturalisasi dilakukan hanya dengan tujuan untuk proses jangka pendek bukan jangka panjang.
Untuk itu, naturalisasi pemain bakal dilakukan secara ketat.
Dengan situasi ini, Zainudin Amali mengatakan bahwa apabila nantinya tim pelatih tak membutuhkan pemain, tidak seharusnya pemain itu dinaturalisasi
Apalagi PSSI saat ini juga bertekad untuk mencetak pemain-pemain muda berbakat di Indonesia.
Aturan ini sebenarnya tak hanya dilakukan untuk pemain berusia 24 tahun tersebut.
Namun, hal ini juga bisa terjadi kepada pemain-pemain keturunan yang ingin dinaturalisasi ke depannya.
“Kalau kalian masih ingat, saya mulai agak tertibkan ketika masih menjadi Menpora."
"Saya hanya mau menerima naturalisasi dari permintaan pelatih yang direkomendasikan oleh PSSI,” tutur Amali.
“Kalau pelatih tidak butuh, ya tidak mungkin juga dinaturalisasi,” pungkasnya.