Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Direktur Teknik PSSI, Indra Sjafri, mengaku sebenarnya dia tidak setuju ada pemain Timnas Indonesia yang memilih mengikuti pendidikan untuk menjadi polisi.
Seperti diketahui, belakangan ini memang ada sembilan pemain Timnas Indonesia yang ikut menjalani pendidikan Kepolisian.
Sembilan orang tersebut adalah pemain-pemain Timnas U-20 Indonesia seperti Ginanjar Wahyu, Frengky Missa, Kakang Rudianto, Rabanni Tasnim Siddiq, Dimas Juliano Pamungkas, dan Muhammad Fariz Maulana.
Sementara dua pemain lainnya adalah anggota skuad Timnas U-23 Indonesia yaitu Muhammad Ferarri dan Ananda Raehan.
Para pemain ini sebenarnya sudah memperkuat klub-klub profesional Liga 1.
Namun, mereka meminta izin kepada klub dan akhirnya memutuskan mengikuti pendidikan Kepolisian.
Kabar soal sembilan pemain ini memang ramai diperbincangkan saat Timnas Indonesia hingga kelompok usia memiliki rentetan agenda ke depannya.
Tetapi, sembilan pemain ini mengikuti pendidikan Kepolisian yang bakal berlangsung selama lima bulan dan mereka baru memulai pelatihan pada Juli lalu.
Situasi ini membuat para pencinta sepak bola Indonesia membicarakan keputusan para pemain tersebut.
Timnas U-23 Indonesia bakal menjalani dua agenda terdekat yakni Piala AFF U-23 pada 17-26 Agustus 2023 dan Kualifikasi Piala Asia U-23 2024 pada 4-12 September mendatang.
Tak hanya itu, ada juga agenda Asian Games 2023 di mana tim bakal ditukangi Indra Sjafri pada 23 September-8 Oktober mendatang.
Sementara itu, Timnas Indonesia akan menjalani agenda FIFA Matchday yang bakal bergulir pada 4-12 September 2023.
Selain itu, ada juga agenda Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia yang harus diikuti Timnas Indonesia pada 9-17 Oktober 2023.
Agenda-agenda ini memang mencakup kelompok U-23 dan senior, tetapi Shin Tae-yong dan Indra Sjafri bukan tipe pelatih yang hanya mengandalkan pemain sesuai dengan usianya.
Kedua pelatih ini lebih suka memainkan pemain dari berbagai kelompok usia.
Tentunya dengan syarat para pemain memang harus tampil reguler dan memiliki kualitas yang bagus.
Situasi yang ada saat ini tentu saja tak menguntungkan bagi tim pelatih yang bakal bertugas di berbagai ajang tersebut.
Indra Sjafri yang selama ini diam akhirnya buka suara.
Pelatih berusia 60 tahun itu berbicara soal sembilan pemain yang memilih untuk jadi polisi.
Baca Juga: Penjelasan Erick Thohir Terkait Pemain Timnas Indonesia yang Jadi Polisi
Sebagai pelatih yang sudah malang melintang di dunia sepak bola, Indra mengaku bahwa sebenarnya dia kurang setuju dengan keputusan yang diambil sembilan pemain Timnas Indonesia tersebut.
“Ya saya memang susah ya, maksudnya begini. Pemain mengambil sikap untuk masuk Polri, keputusan ini adalah antisipasi dia untuk masa depan,” ujar Indra Sjafri kepada awak media termasuk BolaSport.com di Kantor Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (7/8/2023).
“Saya mohon maaf, tetapi sebenarnya kurang setuju kalau pemain profesional seperti ini. Saya saja berhenti dari PT Pos,” lanjutnya.
Pelatih asal Sumatra Barat itu bahkan memberikan contoh bagaimana dia memutuskan keluar dari BUMN untuk fokus di sepak bola.
Indra mengatakan bahwa sebagai pemain profesional, tentu saja tidak mudah kalau harus memiliki dua karier.
Soalnya fokus pemain akan terbagi menjadi dua yakni sebagai pemain dan juga sebagai pegawai Kepolisian.
Dia bahkan mengaku tidak tahu soal nasib sembilan pemain tersebut ke depannya.
Baca Juga: Pemain Timnas U-22 Indonesia Lebih Banyak Mau Jadi PNS Ketimbang Polisi
Pria yang juga menjabat sebagai pelatih Timnas U-23 Indonesia di Asian Games 2023 nanti itu mengatakan bahwa menjalani dua profesi tak akan mudah.
Apalagi dia pernah merasakan juga jadi pegawai BUMN yakni PT POS Indonesia dan juga menjadi pelatih.
Situasi tersebut tidak mudah, oleh karena itu dia akhirnya memutuskan fokus di sepak bola saja.
“Saya tidak tahu nanti bagaimana kariernya setelah pemain itu masuk Kepolisian,” kata Indra Sjafri.
“Cuma dari pengalaman saya, tidak bisa memerankan dua karier, makannya saya berhenti dari PT Pos, tidak mungkin,” ucapnya.
Lebih lanjut, pelatih yang berhasil membawa Timnas U-22 Indonesia meraih medali emas di SEA Games 2023 ini mengatakan seharusnya pemain tak perlu terlalu mengkhawatirkan masa depannya.
Indra menilai apabila para pemain fokus dengan sepak bola, hasil yang didapatkan bakal memuaskan.
Namun, dia menekankan bahwa sikap ini adalah sudut pandangnya pribadi.
Sebagai orang yang telah lama bergerak di dunia sepak bola, dia menilai keputusan yang diambil sembilan pemain itu tidak tepat.
Baca Juga: PSSI Berdiskusi dengan Persija Terkait Pemanggilan Pemain Timnas U-23 Indonesia
Indra Sjafri tak setuju dengan keputusan yang diambil para pemain muda tersebut.
“Saya saja berhenti dari PT POS Indonesia. Apa lagi kurangnya industri sepak bola? Asal kita memang konsentrasi di sepak bola, benar-benar kerja keras, tidak ada keraguan sebenarnya,” tutur Indra.
“Menurut saya, melihat anak saya yang pertama bermain, Rafi, begitu dia bekerja pasti ada hambatan."
"Dia mau meninggalkan pekerjaan risih, tidak main bola juga profesinya dia,” tambahnya.
“Saya tidak melarang dia menentukan sikap karena ini pilihan individu."
"Tetapi saya sebagai orang yang bergerak di sepak bola profesional, jangan ada ketakutan untuk pemain-pemain yang benar-benar ingin berkonsentrasi di sepak bola,” pungkasnya.