Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Rexy, direktur kepelatihan ganda, mengatakan Chia/Soh perlu belajar dari kesalahannya sendiri agar tidak terus terpuruk.
"Gelar juara dunia yang mereka raih setahun lalu tidak bisa dijadikan jaminan," kata Rexy dikutip BolaSport.com dari Harian Metro.
Nova Widianto yang membesut tim ganda campuran Malaysia lantas membandingkan prestasi Chia/Soh dengan pendahulu mereka, Koo Kien Keat/Tan Boo Heong.
“Nova pernah tanya ke saya, berapa turnamen yang Koo Kien Keat-Tan Boon Heong menangi setelah menjuarai All England," kata Rexy melanjutkan.
"Saya jawab mereka menjuarai enam atau tujuh turnamen, tapi keadaan Aaron-Wooi Yik sudah menang (juara dunia) lalu hilang selama satu tahun."
Baca Juga: Race to Paris 2024 - Mundur 3 Langkah, Gregoria Masih Ungguli 1 Juara Olimpiade
"Aaron-Wooi Yik perlu seperti itu, jangan muncul setahun sekali lalu menghilang," ujar Rexy.
Duet Koo Kien Keat/Tan Boo Heong sangat disegani pada masanya hingga menjadi ganda putra nomor satu dunia.
Sejak merebut emas Asian Games 2006 di usia 21 tahun (Koo) dan 19 tahun (Tan), prestasi mereka tetap melejit bersama Rexy Mainaky selaku pelatih.
Pada 2007 mereka memenangi empat ajang Superseries yaitu Malaysia Open, All England Open, Swiss Open, dan Denmark Open.