Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Juara bertahan ganda putra Malaysia, Aaron Chia/Soh Wooi Yik menghadapi tekanan besar jelang Kejuaraan Dunia 2023 seiring kegagalan mereka memenuhi ekspektasi pelatih dari tiga turnamen terakhir.
Chia/Soh dalam sorotan tajam menuju bergulirnya Kejuaraan Dunia 2023 di Kopenhagen, Denmark, pada 21-27 Agustus 2023 mendatang.
Mereka bakal menjadi salah satu lawan yang jadi sasaran banyak rival lainnya mengingat status mereka sebagai juara bertahan.
Ya, Chia/Soh merupakan juara dunia ganda putra pada edisi tahun lalu.
Sedikit flashback, kala itu pasangan ganda putra nomor satu Negeri Jiran ini mengalahkan ganda putra Indonesia, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan pada babak final.
Kemenangan Chia/Sih kala itu benar-benar menjadi berita akbar seantero Malaysia.
Pasalnya, mereka mengukir sejarah menjadi pebulu tangkis Malaysia pertama yang mampu merengkuh gelar juara dunia.
Sebuah catatan prestasi yang sangat impresif, yang bahkan belum pernah dicapai oleh Lee Chong Wei.
Baca Juga: Hasil Undian Kejuaraan Dunia Junior 2023 - Indonesia Dikeroyok Negara Eropa
Namun demikian, seiring dengan raihan emas mereka tersebut, terselip sebuah fakta ironis dalam karier Chia/Soh yang sudah dipasangkan sejak 2017 ini.
Meski bertitel sebagai juara dunia 2022, Chia/Soh justru belum pernah sama sekali merengkuh gelar juara di ajang BWF individual. Baik turnamen di level atas atau level bawah BWF.
Catatan miris itu diperparah dengan penurunan performa mereka sejak menjadi juara dunia, yang justru beberapa kali sering tersingkir lebih awal di tiap turnamen yang mereka ikuti. Bahkan kalahnya dengan lawan yang justru berperingkat lebih rendah dari mereka.
Untuk itu, misi Chia/Soh menuju Kejuaraan Dunia 2023 jelas bisa dibilang sulit. Hal itu pun diakui mereka sendiri, yang merasa punya banyak 'PR' yang harus segera diperbaiki.
"Kalau saya bisa merangkum performa kami dari tiga turnamen terakhir (Korea, Japan, Australian Open 2023), sangat jelas bahwa kami tidak memenuhi ekspektasi," ungkap Aaron Chia dikutip BolaSport.com dari New Straits Times.
"Faktanya, kami justru gagal memenuhi KPI (Key Performance Index) yakni minimal mencapai babak semifinal di setiap turnamen, yang ditargetkan oleh tim pelatih kami," ucap dia lagi.
Penampilan terbaik Chia/Soh pada tahun ini adalah menjadi runner-up India Open Super 500 pada Januari 2023 dan Indonesia Open 2023, Juni lalu.
Sedangkan pada Korea Open dan Japan Open, mereka tersingkir di perempat final.
Lalu pada Australian Open 2023, peraih medali emas SEA Games 2019 itu malah langsung kandas di babak 16 besar.
"Karena itu, kemajuan sedang dalam proses. Kami harus mempersiapkan diri dan (siap) menerima hasilnya," tandas dia.
"Sekarang sudah menjelang keberangkatan menuju Kopenhagen, kami pun punya target."
"Yang bisa saya katakan adalah kami masih butuh banyak berlatih keras dan sesegera mungkin harus memperbaiki semua yang harus diperbaiki dalam dua minggu ke depan," tegasnya.
Chia/Soh sempat disinggung dengan performa sejumlah rival mereka antara lain Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, Liang Wei Keng/Wang Chang (China) yang beberapa turnamen terakhir mengalami penurunan.
Lalu tentang Satwiksairaj Rankireddy/Chirag Shetty (India) sampai Takuro Hoki/Yugo Kobayashi (Jepang) yang belakangan ini meningkat.
Namun, mereka enggan mengomentari penampilan pasangan lain. Chia/Soh lebih memikirkan nasib mereka sendiri dan fokus untuk memberikan yang terbaik.
"Saya tidak mau mengomentari rival-rival kami atau membandingkan hasilnya dengan kami," tegas Aaron Chia.
"Wooi Yik dan saya sendiri saja punya banyak hal yang harus diselesaikan. Lebih baik kami fokus pada peningkatan kami dan memberikan yang terbaik pada Kejuaraan Dunia 2023 nanti," pungkas ayah dua anak itu.
Baca Juga: Ditulis Mengundurkan Diri dari Indonesia IC 2023, Debut Kevin/Rahmat Ditunda