Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Pengamat MotoGP sekaligus mantan direktur olahraga LCR Honda, Oscar Haro, mengatakan situasi yang dialami pabrikan asal Jepang itu sudah tidak bisa terselamatkan lagi pada MotoGP 2023.
Dia menilai Honda tampaknya sudah keliru dalam pengembangan motor untuk MotoGP 2023 yang mereka rencanakan sejak musim lalu.
RC213V tak menujukkan tanda-tanda membaik hingga seri balapan kesembilan.
Pada balapan terakhir di Inggris, pembalap utama Honda yakni Joan Mir dan Marc Marquez sama-sama gagal mengakhiri lomba usai terjatuh.
Adapun pembalap LCR Honda, Takaaki Nakagami dan Iker Lecuona hanya mampu finis di dua posisi paling belakang di luar zona poin.
Haro menyebutkan bahwa Honda harus segera melupakan pekerjaan dalam pengembangan RC213V 2023.
"Honda yang sekarang harus dibuang dan mereka harus membuat motor yang benar-benar baru," ujar Haro dikutip BolaSport.com dari Corsedimoto.
Menurutnya RC213V membutuhkan perubahan besar-besaran mulai dari mesin hingga aerodinamika.
Salah satu solusinya menurut Haro adalah mungkin Honda akan memasukkan tokoh-tokoh teknik baru yang tahu bagaimana mengubah situasi.
Haro menambahkan situasi sulit saat ini sebenarnya pernah dialami Honda yang kurang lebih mirip dengan tahun 2007.
"Motor itu adalah bencana, tapi Honda tahu bagaimana cara keluar dari masalah," ucap Haro melanjutkan.
"Saya percaya pada Honda, potensi yang dimilikinya sebagai pabrikan dan Marc tahu potensi itu."
"Saya pikir tes Misano akan sangat penting, di mana motor 2024 akan diuji. Dari informasi yang saya dapat, dia (Marquez) akan terus bersama Honda," ujar Haro.
Baca Juga: Di Balik Pujian Joan Mir: Marc Marquez Menderita, Honda Putus Asa
Ya, tes resmi MotoGP akan digelar di Sirkuit Misano, San Marino pada 11 September 2023, atau tepatnya setelah GP Misano.
Oscar Haro meyakini Honda sudah fokus untuk menatap kejuaraan MotoGP 2024 dan mengesampingkan pencapaian di tahun 2023.
"Itu adalah motor yang berat, di mana perangkat elektroniknya tidak berfungsi," tutur Haro.
"Sejak saat itu ada banyak masalah, tetapi selalu ada binatang buas di puncak seperti Marc Marquez yang menempatkan motornya di tempat yang tepat," ujarnya.
Manajer baru Marc Marquez yakni Jaime Martinez Recasens juga dituntut untuk menghadapi Marquez yang sudah mengalami rasa frustrasi.
"Manajernya (Marquez), Jimmy, harus mengurus pemasaran, bukan aspek olahraga.
"Dia, seperti Emilio Alzamora, tidak memiliki kekuatan untuk menghadapi Marc.. Sangat sulit untuk mengatur pembalap seperti dia karena dia luar biasa," ujar Haro.